RI Serukan Kerja Sama Keamanan Nuklir Dunia

Menlu RI, Marty Natalegawa, pidato di Sidang Umum PBB 2011
Sumber :
  • REUTERS/Jessica Rinaldi

VIVAnews - Pemerintah Indonesia menyerukan kepada negara-negara dunia untuk memprioritaskan keamanan dan keselamatan di bidang nuklir. Kendati penggunaan nuklir merupakan hak semua negara, namun diperlukan kerja sama internasional mutlak diperlukan dalam hal ini.

“Kita harus mampu menghindari kecelakaan dan konsekuensi negatif dari penggunaan energi, untuk itu kerjasama adalah keniscayaan,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa pada pidatonya di Pertemuan Tingkat Menteri mengenai ‘Penguatan Keselamatan dan Keamanan Nuklir’ di Markas Besar PBB, New York, Kamis 22 September 2011.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Kemlu RI, dalam pidatonya tersebut Natalegawa mengatakan bahwa hal pertama yang perlu dilakukan untuk keselamatan nuklir adalah memperkuat instrumen internasional dalam penanggulangan dan kesiapsiagaan darurat nuklir.

Dia menjelaskan perlu adanya penyesuaian kembali sesuai dengan realitas terkini terhadap 3 konvensi utama internasional yang disepakati 25 tahun lalu. Ketiga konvensi itu adalah Convention on Early Notification of a Nuclear Accident (CENNA), Convention on Assistance in Case of a Nuclear Accident or Radiological Emergency” (CANARE) dan the Convention on Nuclear Safety (CNS).

Selanjutnya, Natalegawa mengajak dunia memperkuat sinergi antar badan-badan internasional yang relevan. “Badan Atom Internasional (IAEA) perlu merangkul badan-badan internasional seperti WHO, FAO dan WMO serta para pemangku kepentingan lainnya. Pengembangan jejaring dan sinergi adalah kuncinya,” jelas Natalegawa.

Peningkatan kapasitas dalam menghadapi kecelakaan nuklir  di tingkat nasional dan regional, sebagai upaya berikutnya, perlu dilakukan. Dicontohkannya, upaya ASEAN dan Jepang dalam menyikapi kecelakaan nuklir di Jepang yang terjadi Maret 2011. “ASEAN dan Jepang akan memperkuat kerjasama saling tukar pengalaman, pelatihan dan penguatan komunikasi saat terjadinya bencana,” jelas Menlu Marty.

Terakhir, memastikan informasi publik yang efektif saat terjadinya musibah nuklir. Lembaga-lembaga terkait harus dapat memberikan informasi yang jelas, akurat dan tepat, “Sehingga masyarakat tidak panik dan dapat cepat mengambil keputusan penyelamatan diri,” kata Natalegawa.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah
Donald Trump dan Karen

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Proses persidangan kasus uang tutup mulut Donald Trump memasuki minggu ini, dua pengacara bersiap untuk menginterogasi para saksi. Salah satunya, ada nama Karen McDougal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024