VIVAnews - Guna mengantisipasi serangan teroris yang melancarkan aksinya dengan menggunakan pesawat, pihak Polisi New York diberikan kewenangan untuk menembak jatuh pesawat tersebut jika dibutuhkan.
Hal tersebut diungkapkan Komisioner Polisi New York (New York Police Departement/NYPD) Raymond Kelly dalam program berita CBS "60 Minutes". "Dalam situasi ekstrim, kita telah mempunyai beberapa prosedur untuk memaksa turun pesawat," katanya seperti dikutip reuters, Senin, 26 September 2011.
Kelly menjelaskan tindakan anak buahnya untuk menembak jatuh pesawat merupakan pilihan terakhir dan hanya digunakan jika situasi sudah sangat ekstrim.
NYPD sendiri telah meningkatkan kemampuan divisi kontraterorisme dan intelijen setelah serangan 11 September 2001 ke menara kembar World Trade Center (WTC) yang menewaskan hampir 3 ribu orang.
Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pendahulunya, George W. Bush memperingati satu dekade peristiwa 11 September di AS.
Dalam peringatan tersebut, keluarga dan sanak saudara korban yang tewas 10 tahun lalu membacakan nama-nama korban yang tewas. Pemerintah Amerika Serikat menuduh Al-Qaida yang membajak empat pesawat jet penumpang.
Dua pesawat ditabrakan ke menara kembar WTC yang berada di kota New York. Pesawat ketiga diarahkan ke gedung Departemen Pertahanan, Pentagon, yang terletak di Virginia dan satu pesaawat, United Airlines gagal dibajak karena penumpang menggagalkan aksi teroris. (umi)