- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Sedikitnya 18 orang tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi akibat topan Nesat yeng menghantam Filipina. Topan yang melumpuhkan Ibukota Manila itu diperkirakan mencapai lepas pantai Filipina pada Rabu siang waktu setempat.
Dilansir dari laman CNN, Rabu 28 September 2011, korban jatuh terbaru berjumlah tujuh orang, yaitu empat orang tewas di Manila, dua di Luzon, dan satu orang di Catanduanes. Tiga orang dilaporkan terluka dan empat lainnya hilang.
Peringatan bahaya topan juga disebarkan ke 40 wilayah di Filipina. Provinsi Isabela dan Aurora yang terkenal akan hasil taninya terkena dampak paling parah akibat topan ini, yang di Filipina disebut Pedring.
Lebih dari 64.000 penduduk dievakuasi dari rumah mereka dan tinggal di penampungan. Lebih dari 100 orang berhasil diselamatkan setelah terjebak di tengah topan.
Libur Massal
Rutinitas di Manila sejak kemarin lumpuh karena mati listrik dan banyak jalan yang tak dapat dilalui karena digenangi banjir besar. Banyak pohon yang terseret banjir dan gedung yang runtuh, semakin memperparah keadaan Manila.
Istana presiden, Malacanang, mengumumkan bahwa semua kantor dan sekolah diliburkan. Sementara itu, 46 penerbangan dalam negeri dibatalkan dan enam penerbangan luar negeri ditunda akibat badai.
Topan Nesat berpusat 300 kilometer di barat laut Baguio City, sebelah barat laut pulau Luzon. Pada Rabu pagi kecepatan topan 120 kilometer per jam, menurun dari 140 kilometer per jam dari sehari sebelumnya. (ren)