- independent.ie
VIVAnews - Pemerintah kota Whitby, Inggris, melarang kaum Gothik mengunjungi komplek pemakaman di halaman Gereja St. Mary. Alasannya, kedatangan kaum yang identik dengan dandanan dan pakaian serba hitam itu dinilai tidak menghormati jenazah yang dikuburkan di sana.
Seperti dilansir harian Daily Mail Sabtu 1 Oktober 2011, rencananya akan dipasang pula larangan berfoto di komplek makam. Selain menjadi situs suci bagi kaum Gothik, selama ini komplek pemakaman St. Mary menjadi lokasi populer berfoto setelah disebut-sebut dalam novel Drakula karya Bram Stoker sebagai lokasi Drakula mengisap darah korbannya, Lucy Westenra.
Pihak gereja menilai tindakan tersebut tidak menghormati jenazah. Mereka pun berencana memberlakukan larangan tersebut mulai bulan depan dengan memasang rambu-rambu larangan di area sekitar makam.
Di sisi lain, penerapan larangan ini memicu protes dari para warga. Mereka berpendapat, hal itu akan mengurangi keasyikan festival Whitby Gothic Weekend yang menjadi sumber pemasukan kota sejak 1994.
"Pelarangan ini sama saja dengan usaha bunuh diri kota Whitby. Memangnya apa yang salah dengan meminjam gereja selama dua hari untuk pengadaan festival? Toh, semua orang juga bersenang-senang," kata Chris Oakes, seorang fotografer amatir.
Namun, pihak gereja yang diwakili John Hemson tetap bersikukuh bahwa apa yang dilakukan kaum Gothik di area makam sudah kelewatan. "Mereka berdiri, duduk, bahkan berbaring dekat nisan, dan jumlah mereka banyak," ujarnya.
Bagi banyak keluarga, pemakaman St. Mary merupakan tempat yang sangat penting bagi mereka, walaupun pemakamannya sendiri sudah ditutup sejak 1861. "Lagipula, sama seperti pemakaman lainnya, area ini juga seharusnya bersih dari perbuatan-perbuatan tak layak macam itu," ungkap Hemson. (eh)