- REUTERS/China Daily
VIVAnews - Usai menghantam Filipina dan menelan 52 korban jiwa, kini giliran topan Nesat menghantam China. Topan menyebabkan sungai meluap sehingga sebagian wilayah negara tersebut digenangi banjir besar. Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan longsor.
Dilansir dari kantor berita Xinhua, Minggu 2 Oktober 2011, topan Nesat menghantam China sejak Jumat pekan lalu dan menyebabkan longsor di provinsi Hainan. Akibat Nesat juga, lima sungai yang mengaliri provinsi tersebut meluap hingga merendam ribuan rumah dan ribuan hektar tanah pertanian.
Di kota Qinzhou, sungai Qinjiang meluap hingga membanjiri hutan lindung yang dibangun di sekitar sungai dan jalanan di sekitarnya. Di kota Beihai, sejumlah fasilitas bandara rusak berat akibat hujan dan petir.
Dilaporkan, sedikitnya dua juta penduduk China harus dievakuasi dari kediaman masing-masing, seperti diberitakan CNN. Sedikitnya 132 ribu di antaranya adalah penduduk provinsi Nanning yang mengalami dampak kerusakan terberat.
Topan Nesat menjadi topan terkuat yang meniup China sejak 2005. Kali ini, topan Nesat memporak-porandakan 24 wilayah di provinsi Nanning dan menyebabkan kerugian di daerah sekitarnya, kerusakan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari ini.
Pemerintah provinsi memperkirakan kerugian yang mereka alami akibat bencana ini sebesar 1,4 miliar yuan (Rp2 triliun). Sebagian besar kerusakan diakibatkan terendamnya 257.900 hektar tanah pertanian dan ribuan rumah penduduk sehingga kegiatan perekonomian terhambat. (umi)