- REUTERS/Mike Segar
VIVAnews - Gerakan anti Wall Street menggelar demo besar-besaran pada Rabu sore waktu setempat, di kota New York. Aksi yang berlangsung damai ini diikuti oleh ribuan orang dari berbagai kalangan.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis 6 Oktober 2001, massa berkumpul untuk berdemo di pusat bisnis New York. Dilaporkan, pada sore hari, massa berjumlah sekitar 5.000 orang dan terus bertambah. Jumlah ini lebih banyak ketimbang demonstrasi serupa Sabtu pekan lalu yang diikuti 2.000 orang.
Peserta demonstrasi terbanyak berasal dari serikat buruh yang menyatakan dukungan mereka terhadap Gerakan Kuasai Wall Street. Menurut situs mereka, sekitar 40 serikat buruh turut serta dalam demonstrasi tersebut.
Demonstran mengusung poster bertuliskan "Pekerjaan Bukan Pemecatan" dan "Hentikan Keserakahan Korporasi". Mereka juga meneriakkan kata-kata "Wall Street adalah jalanan kami" dan "Setiap hari, setiap minggu, kuasai Wall Street."
Demonstrasi kali ini berlangsung damai tanpa ada keributan dengan aparat. Berbeda dengan demonstrasi serupa pekan lalu yang bentrok, 700 demonstran ditahan polisi karena memblokir jembatan Brooklyn.
Para demonstran menuntut perbaikan ekonomi dan pengurangan angka pengangguran di AS. Mereka menolak bailout Wall Street pada tahun 2008, yang menurut mereka hanya menguntungkan bank sementara merugikan rakyat kecil. Pemerintah juga menurut mereka tidak berjasa banyak dalam memperbaiki hal ini.
Mereka menyebut diri mereka 99 persen, mereprentasikan warga AS yang menderita oleh perbuatan kelompok 1 persen, yaitu para politisi, pengusaha dan pemimpin perusahaan.
Di Seluruh AS
Demonstrasi tidak hanya berlangsung di New York, namun juga di beberapa kota besar lainnya di negara tersebut. Tuntutannya kurang lebih sama, menuntut perbaikan kesejahteraan.
Mahasiswa di Universitas Massachusetts di Amherst, walk out dari ruang kelas secara serempak. Mereka mengusung poster bertuliskan "Makan kaum Elit" dan "Kami bisa lebih baik dari Kapitalisme."
Di San Fransiso, ratusan massa berpawai keliling pusat bisnis kota sambil meneriakkan "Mereka di bail out, kami dijual" dan "Bergabung bersama kami, hentikan bank". Di kota ini, massa terbanyak berasal dari serikat perawat.
Di Boston, demonstran mendirikan kemah di pusat bisnis. Demo massa juga terjadi di Chicago dan Manhattan. Massa di Chicago memukul drum dan mengusung poster-poster tuntutan, sementara itu massa di Manhattan berkemah di taman kota. Mereka berjanji akan tetap berkemah hingga musim dingin.