Nobel Sastra 2011 Diraih Tomas Transtromer

Tomas Transtromer
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Penyair terbesar Swedia, Tomas Transtromer, memenangi Nobel Sastra 2011. Transtromer sudah 20 tahun diserang stroke sehingga membatasi gerakan dan bicaranya, namun tak membatasi kekuatannya menulis.

Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Penyair berusia 80 tahun ini diberikan Nobel karena karyanya yang kaya metafora dan gambaran alam dari negerinya, yang dieksplorasi melalui tema kematian, kenyataan, kesepian dan penebusan. Penghargaan untuk Transtromer ini membawah kebanggaan pada negerinya yang hanya dikenal luas karena penulis kriminal Henning Mankel dan band ABBA itu.

Transtromer berhak atas uang 10 juta kron Swedia atau setara US$1,45 juta. Di dalam jumpa pers singkat, Transtromer didampingi istrinya, Monica, yang kadang menjawab langsung pertanyaan padanya. Penyair ini lumpuh pada bagian kanan tubuhnya dan juga kesulitan berbicara.

Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan

"Sangat baik, sangat baik," kata penyair saat ditanya soal penghargaan yang diraihnya. 

Istrinya menyatakan, "Kami sangat, sangat terkejut. Kami tak menyadari ini nyata. Seperti kebanyakan pecinta sastra Swedia dan pensiunan, kami duduk di depan TV untuk melihat siapa yang mendapatkan penghargaan. Kami berharap seorang penyair akan mendapatkannya."

3.37 Mln Hectares Palm Plantation Inside Forest Area, KLHK Identifies

Transtromer sendiri masuk nominasi Nobel sejak 1993. Kecintaan lain penyair ini adalah musik. Dia bisa bermain piano dengan tangan kirinya, yang tergambar dalam sejumlah puisinya.

Penyair Swedia ini mengalahkan penyair Suriah Adonism novelis Jepang Haruki Murakami dan penyanyi Amerika Serikat, Bob Dylan. 

Terakhir kali Swedia menjadi rumah penghargaan Nobel Sastra pada 1974 ketika Eyvind Johnson dan Harry Martinson, yang menjadi kontroversial karena mereka bagian dari Akademi Nobel. 

Transtromer dilahirkan di Stockholm pada 15 April 1931, dari pasangan ibu seorang guru dan ayah seorang jurnalis. Karya tahun 1954-nya, "17 Puisi" disebut sebagai debut sastra terbaik pada dekadenya. Ketika meraih gelar psikologi, dia membagi waktunya antara menulis dan menjadi psikolog.

Penyair yang karyanya telah diterjemahkan ke 60 bahasa ini menurut penyair Amerika, Robert Hass, "Memberi rasa yang pas tentang apa rasanya menjadi orang kebanyakan menjalani hidup di saat kehidupan berjalan sesuai jalurnya." (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya