PM Cantik Pilih Urus Banjir daripada Malaysia

PM Yingluck Shinawatra temui korban banjir di Nonthaburi, Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Sukree Sukplang

VIVAnews -- Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra memutuskan untuk membatalkan kunjungan resminya ke dua negara, Malaysia dan Singapura yang diagendakan minggu ini. Ini karena banjir.

Seperti dimuat The Star, Senin 10 Oktober 2011, PM cantik itu sebenarnya dijadwalkan mengunjungi Malaysia  besok, dan hari berikutnya ia akan terbang ke Singapura. Kunjungan itu dalam rangka memperkenalkan diri setelah menduduki kursi nomor satu dalam pemerintahan Thailand.

Apa daya, krisis akibat banjir di Thailand menghalanginya pergi. Belum ditentukan jadwal pengganti kunjungan adik mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra itu.

Seperti apa kondisi banjir yang memaksa PM Thailand tetap tinggal di negaranya?

Untuk diketahui, banjir besar melanda 30 dari 77 provinsi di Thailand, khususnya di wilayah utara. Sekitar 40 persen wilayah Thailand menjadi korban.

Banjir juga memakan banyak korban jiwa, setidaknya 261 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara, 2,3 juta penduduk dan lebih dari 10.000 desa juga terdampak banjir. Banjir yang telah melanda Negeri Gajah sejak akhir Juli lalu, saat ini berada dalam level kritis. Banjir juga memutus lalu lintas sejumlah jalan tol. Kuil Buddha di Ayutthaya juga terendam banjir.

Sementara, seperti dimuat situs CBC, Yingluck memperingatkan rakyatnya bahwa, Bangkok -- ibu kota negara -- juga terancam terendam banjir.

Dalam sebuah siaran radio, Sabtu lalu, Yingluck mengatakan, pemerintah berharap menghentikan krisis akibat banjir dengan cara mengerahkan 400 pompa air di sepanjang Sungai Chao Phraya, yang alirannya melalui Bangkok. Pompa itu akan mengalirkan air bah ke laut.

Sementara, tujuh kanal akan digali di luar kota Bangkok. "Volume air sungguh luar biasa dan di luar perkiraan," kata Yingluck. "Ini akan berakibat langsung ke Bangkok."

Di lokasi terpisah, Gubernur Bangkok, Sukhumbhand Paripatra mengatakan,  situasi di ibukota masih terkontrol. Ribuan karung pasir telah ditumpuk di sepanjang tepian sungai.

Namun, dia tekah memerintahkan para pejabat kota untuk mempersiapkan evakuasi. Pemerintah kota juga telah mengumpulkan persediaan makanan darurat dan air. (eh)

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang
Menanam mangrove.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Dalam upaya menurunkan angka emisi karbon di Indonesia, mangrove memiliki peran penting dalam perubahan iklim dengan kemampuannya yang dapat menyerap gas rumah kaca.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024