- Reuters
VIVAnews - Mantan Presiden China, Jiang Zemin secara tak terduga muncul di depan publik, Minggu 9 Oktober 2011 di Beijing. Ini penampilan perdananya sejak rumor ia telah meninggal dunia merebak bulan lalu.
Jiang, yang saat ini berusia 85 tahun ada di antara jajaran orang-orang terkemuka dalam perayaan 100 tahun Revolusi China 1911 -- yang menyingkirkan Dinasti Qing. China kemudian menjadi negara komunis pada 1949, di bawah kepemimpinan Mao Zedong.
Dalam pembukaan acara yang digelar di Balai Agung Rakyat, siaran langsung televisi China menyorot Jiang saat menaiki panggung, dengan diikuti sejumlah asistennya.
Dalam segmen lain, Jiang terlihat ikut menyanyikan lagu kebangsaan China. Mantan Perdana Menteri China, Li Peng juga terlihat di antara keramaian.
Dalam pidatonya, Presiden China yang kini menjabat, Hu Jianto memuji pertumbuhan China pasca 1911 yang ia sebut sebagai 'modernis, revolusi nasional dan demokratis' pasca 1911. Ia juga mendesak China dan Taiwan bekerja bersama untuk mewujudkan 'reunifikasi damai China'.
Untuk diketahui, mencapai kesepakatan dengan Taiwan adalah salah satu yang menjadi fokus Jiang Zemin saat berkuasa. Ia membuat tawaran damai dengan negara pulau itu, salah satunya menawarkan proposal "satu negara, dua sistem".
Itu adalah salah satu usaha yang dilakukan Jiang, baik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, juga sebagai presiden. Jiang juga dikenal dengan kebijakan ekonominya -- mendorong reformasi pasar sekaligus menjaga sistem politik dan sistem sosial China yang konservatif.
Ekonomi China meledak di bawah kepemimpinannya. Rata-rata tumbuh lebih dari 9 persen per tahun. China juga mendapatkan kembali kontrolnya atas Hong Kong pada 1997, kemudian Makau pada 1999. Kebanggan China sebagai sebuah bangsa juga naik drastis pada tahun 2000, saat negara itu terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2008.
Setelah lengser dari jabatan presiden, Jiang seakan menghilang dari penglihatan publik, kecuali untuk acara-acara tertentu, itu pun sangat jarang. Musim panas tahun ini, otoritas China membantah isu yang menyebut Jiang wafat di atas tempat tidurnya. Rumor ini dipicu tak hadirnya Jiang dalam ulang tahun ke-90 partai Komunis.
Jang yang lahir pada 17 Agustus 1926 adalah pemimpin generasi ketiga di Republik Rakyat China setelah Mao Zedong dan Deng Xiaoping. Dia menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis sejak 1989 hingga 2002 silam.
Pria yang dikenal dengan kebijakan anti korupsi yang keras tersebut, menjabat sebagai Presiden China pada tahun 1993 hingga 2003. (CNN | umi))