- Konstantin Chernichkin/REUTERS
VIVAnews - Pengadilan Ukraina hari ini menjatuhkan hukuman penjara selama tujuh tahun kepada mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko. Dia dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan ketika terlibat dalam pengadaan kontrak proyek gas antara Ukraina dan Rusia pada 2009.
"Pengadilan telah memutushkan Tymoshenko bersalah dan menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara," kata Hakim Rodion Kireyev seperti dikutip kantor berita Reuters, 11 Oktober 2011.
Hakim menyatakan bahwa Tymoshenko telah melampaui wewenang sebagai perdana menteri saat mengupayakan kontrak distribusi gas alam selama sepuluh tahun antara perusahaan milik negara, Naftogaz, dengan Rusia pada 2009. Menurut sebagian kalangan, kontrak itu justru menyebabkan Ukraina harus membayar gas lebih mahal.
Mendengar vonis hakim, Tymoshenko awalnya tersenyum. Namun, politisi cantik berusia 50 tahun itu kemudian berdiri dan berseru mengutuk "rezim otoriter" Presiden Viktor Yanukovich, yang merupakan seteru politiknya. Tymoshenko lalu menganggap pengadilan ini merupakan bukti bahwa sistem hukum di Ukraina telah direkayasa untuk kepentingan rezim yang tengah berkuasa.
Tymoshenko menganggap sidang ini merupakan upaya balas dendam dan dia menyatakan tidak bersalah. Dua kali menjadi perdana menteri Ukraina, Tymoshenko dikalahkan Yanukovich pada pemilihan presiden Februari 2010.
Bagi kalangan pengamat, sidang atas Tymoshenko yang berjalan selama tiga bulan ini telah menyebabkan perpecahan di kalangan rakyat Ukraina, mengingat perempuan politisi itu termasuk tokoh yang populer. (eh)
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni membuka Rakor Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II Diseminasi MCP KPK tahun 2024 di Palembang.
