- REUTERS/Handout/Files
VIVAnews - Israel dan kelompok perjuangan Palestina di Jalur Gaza, Hamas, sepakat untuk saling membebaskan tawanan. Dalam kesepakatan yang dimediasi Mesir, Hamas bersedia membebaskan seorang serdadu Israel, Gilad Shalit. Sebaliknya, Israel akan melepas seribu tahanan asal Palestina.
Menurut stasiun berita Voice of America, kesepakatan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggelar rapat khusus dengan kabinetnya. Di waktu bersamaan, pemimpin Hamas, Khalid Mashal, mengumumkan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.
Menurut Mashal, setelah bertahun-tahun negosiasi, kedua pihak sepakat bahwa seribu tahanan Palestina akan ditukar oleh seorang serdadu Israel yang menjadi sandera Hamas. Bagi Netanyahu, ini merupakan kesepakatan terbaik yang bisa dicapai pemerintah Israel dengan Hamas.
Shalit ditahan Hamas selama lebih dari lima tahun. Dia ditangkap pada Juni 2006 saat bertugas di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas. Ketika itu, Shalit masih berusia 19 tahun dan menjalani wajib militer.
Keluarga dan pendukung Shalit bergembira mendengar kabar itu. Begitu pula dengan rakyat Palestina di Gaza, yang bersorak-sorai menyambut pembebasan sanak saudara mereka. Pembebasan Shalit dan seribu warga Palestina kemungkinan membutuhkan waktu beberapa hari.
Menurut kantor berita Reuters, ada sekitar enam ribu warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Bagi rakyat Palestina, mereka adalah para pahlawan bagi perjuangan kemerdekaan atas penjajah zionisme. (eh)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 24 April.
