VIVAnews - Demonstrasi besar yang dilakukan gerakan anti-Wall Street di Amerika Serikat, kini terus menyebar hingga ke Eropa. Aksi mengutuk keserakahan korporasi dan menuntut perubahan global akibat krisis finansial ini juga terjadi di ibukota Inggris, London.
Lebih dari 2.000 demonstran melakukan aksi demonstrasi di depan Katederal St Paul, London, yang merupakan perekonomian London. Demonstrasi ini pun mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian London.
Di antara demonstran, terlihat juga pendiri Wikileaks, Julian Assange. Wikileaks merupakan situs 'peniup peluit', yang beberapa kali membocorkan kawat diplomatik Amerika Serikat, yang isinya tak jarang berisi rahasia kebijakan global Amerika Serikat.
Julian Assange yang terlihat dikawal sejumlah orang ini kemudian disambut hangat demonstran. Tak hanya itu, Julian pun diminta memberikan pernyataan di hadapan ribuan demonstran.
"Salah satu alasan mengapa kita mendukung apa yang terjadi di sini, di 'Occupy London', karena sistem perbankan London merupakan bagian yang menerima uang-uang korup," kata Assange kepada demonstran.
Tak hanya itu, Assange bahkan mengatakan kepada demonstran, agar aksi demonstrasi bisa memiliki dampak revolusi. "Saya berharap protes ini akan menghasilkan hasil yang sama, seperti yang telah kita lihat di New York, Kairo (Mesir), dan Tunisia," ucap Assange, merujuk revolusi yang terjadi di sejumlah negara Arab.
Namun, tak seperti yang terjadi di Roma, aksi demonstrasi di London berlangsung tertib. Padahal, Agustus lalu, kerusuhan besar terjadi di sekitar London. Hanya satu orang yang ditangkap, karena menyerang aparat kepolisian. | Reuters | Guardian | BBC (eh)
Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah
Warga Iran mulai menunaikan ibadah haji sejak Teheran dan Riyadh menyetujui kesepakatan yang ditengahi Tiongkok tahun lalu untuk memulihkan hubungan.
