Taiwan Hargai Peran Mantan Menteri Fadel

Fadel Muhammad (ketiga dari kiri) pada perayaan 100 tahun Republik China
Sumber :
  • TETO Jakarta

VIVAnews - Perwakilan pemerintah Republik China (Taiwan) menghargai peran mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, dalam rangka mempererat hubungan kedua bangsa walau Indonesia dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik. Ini ditandai dengan kehadiran dan sambutan Fadel saat masih menjadi menteri pada resepsi 100 Tahun Hari Nasional Republik China pekan lalu.

"Bapak Fadel Muhammad saat itu hadir bersama Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk turut merayakan 100 tahun berdirinya Republik China," kata jurubicara Kantor Perwakilan dan Perdagangan Taiwan (TETO) untuk Indonesia, Tommy Lee, kepada VIVAnews.

Perayaan satu abad berdirinya Republik China, yang populer dengan sebutan Taiwan itu, berlangsung di suatu hotel bintang lima di Jakarta pada 10 Oktober 2011, atau lebih dari sepekan sebelum Fadel dilengserkan dari jabatan menteri kelautan dan perikanan.

Dalam acara itu, Fadel pun memberikan sambutan dan ikut berfoto bersama dengan Perwakilan TETO di Indonesia, Andrew Hsia, dan istri serta sejumlah pengusaha Taiwan. Sepengetahuan Lee, kehadiran menteri Indonesia di acara yang diselenggarakan TETO jarang sekali terjadi. Apalagi selama ini Indonesia menerapkan prinsip "Satu China," dengan hanya mengakui kedaulatan Republik Rakyat China, atau China Daratan. 

"Kami menyambut baik kehadiran mereka," kata Lee, yang saat ini berada di Taiwan. Kehadiran Fadel dan Hidayat pun dibenarkan oleh staf TETO lainnya, Jeffry Hsiao. "Kami mengundang mereka sebagai Sahabat Taiwan, karena keduanya telah menjalin hubungan baik dengan komunitas pebisnis Taiwan," kata Hsiao. 

Dalam sambutannya di acara resepsi Taiwan saat masih menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel menyatakan hubungan kerja sama Indonesia-Taiwan semakin erat, diantaranya kerja sama dua pihak dalam program pengembangan pulau Morotai, yang saat ini sedang dibahas.

Fadel pun mendukung keinginan kepala TETO, Andrew Hsia, untuk lebih mempererat hubungan kerjasama diantara kedua belah pihak dengan menjadikan Taiwan sebagai investor yang diperhitungkan di Indonesia, menciptakan era baru bagi hubungan kedua negara.

Hsia sebelumnya juga menyatakan tidak menjadi soal bagi Taiwan atas belum adanya hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk saat ini. (Baca juga wawancara VIVAnews dengan Hsia: Revolusi 100 Tahun Lalu Membuat Kami Maju).

Selama dua tahun terakhir, Hsia bangga dapat menyaksikan secara langsung hubungan antara Indonesia dengan Taiwan mengalami perkembangan yang luar biasa pesat. Pada aspek ekonomi dan perdagangan, Taiwan merupakan investor terbesar ke-9 bagi Indonesia; dan telah menyediakan lebih dari 1 juta kesempatan kerja bagi WNI.

Perdagangan Taiwan dengan Indonesia pada tahun lalu pun mencapai US$14 milyar. Pada aspek tenaga kerja, hingga Juli 2011, sebanyak 170.000 WNI bekerja di Taiwan dan seperti warga Taiwan lain pulalah, mereka dapat menikmati upah minimum dan jaminan kesehatan yang disediakan oleh Taiwan. "Taiwan menjadi tempat idaman bagi para tenaga kerja Indonesia," kata Hsia.

Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024