Tentara Gay AS Tuntut Persamaan Hak

Tentara homoseksual AS ikut pawai Gay Pride di San Diego.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake/Files

VIVAnews - Sekelompok personel angkatan bersenjata Amerika Serikat yang mengaku homoseksual dan telah menikahi pasangan sesama jenisnya melayangkan gugatan pada pemerintah AS pada Kamis, 27 Oktober 2011. Mereka menuntut diberikan hak yang sama dengan rekan-rekan heteroseksual yang juga telah menikah.

"Kasusnya sangat sederhana, yaitu keadilan bagi anggota gay dan lesbian. Mereka juga bertugas, berkorban, dan menanggung resiko yang sama dengan rekan-rekan mereka yang heteroseksual dalam menjaga keamanan negara," kata direktur eksekutif Jaringan Perlindungan Hukum Angkatan Bersenjata, Aubrey Sarvis, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat 28 Oktober 2011.

Nama Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, pengacara umum Eric Holder, dan Menteri Tentara Veteran Eric Shinseki muncul sebagai nama tergugat. Menurut hukum yang berlaku di AS, Pentagon tidak bisa mengakui pernikahan sesama jenis, sehingga mereka tidak mendapatkan hak-hak seperti anggota yang telah menikah.

Menurut para anggota gay dan lesbian, peraturan yang berlaku di angkatan bersenjata saat ini menyulitkan mereka secara ekonomi dan emosional. Seorang penggugat, Charlie Morgan, mengatakan bahwa ia mengidap kanker dan khawatir pasangan lesbian serta putri adopsinya nantinya tidak memperoleh hak yang semestinya hanya karena orientasi seksualnya.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa selama ini anggota angkatan bersenjata pilihan sudah diberikan hak yang sesuai, terlepas dari orientasi seksual mereka. Namun ia tak menampik ada hak yang tidak bisa didapatkan karena terganjal hukum.

"Berkaitan dengan pencabutan kebijakan 'Jangan Tanya, Jangan Katakan (Don't Ask, Don't Tell/DADT)', Kementerian Pertahanan berusaha meninjau secara hati-hati kemungkinan perluasan persyaratan perolehan hak. Perluasan ini bisa diberikan pada pasangan sesama jenis jika diizinkan oleh hukum," demikian keterangan dari Kementerian Pertahanan.

DADT atau peraturan larangan homoseksual di militer yang diberlakukan pada pemerintahan Bill Clinton dicabut pada September lalu. DADT dianggap mengekang kebebasan dan hak-hak kaum gay di militer.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri
VIVA Militer: Letkol In Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

Raja Aibon tak akan pernah mati.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024