Palestina di UNESCO, AS Ancam Tarik US$80 Jt

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden AS Barack Obama
Sumber :
  • Reuters/Kevin Lamarque

VIVAnews - Pekik "Hidup Palestina!" dalam bahasa Prancis terdengar di Gedung UNESCO setelah lembaga ini memutuskan memberikan status keanggotaan penuh bagi Palestina, Senin 31 Oktober 2011.

Ini tentu saja menjadi kabar menggembirakan bagi bangsa Palestina, yang terus memperjuangkan pengakuan sebagai sebuah negara. Keanggotaan di UNESCO akan menaikkan posisi tawar untuk mendapatkan pengakuan di PBB, sebagai negara berdaulat.

"Majelis Umum memutuskan Palestina sebagai anggota UNESCO," demikian isi resolusi yang diadopsi 107 negara. Hanya 14 negara yang menentang keanggotaan itu, sementara 52 lainnya abstain, dari total 195 negara.

"Keputusan ini menghapuskan sebahagian kecil dari ketidakadilan yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina," kata Menlu Palestina, Riyad al-Maliki, seperti dimuat Channel News Asia, Senin malam.

Prancis yang sebelumnya ragu, berbalik mendukung. Juga, hampir semua negara di Jazirah Arab, Afrika, Amerika Latin, dan Asia, termasuk China dan India.

Adapun Israel, AS, Kanada, Australia, dan Jerman berada di barisan penentang. Jepang dan Inggris memilih abstain.

Pengakuan atas Palestina berisiko bagi UNESCO. Situs Boston.com, pembuat kebijakan di Amerika Serikat sebelumnya mengancam akan membekukan dana bantuan sebesar US$80 juta untuk UNESCO, jika lembaga tersebut memberikan status keanggotaan pada Palestina. (kd)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024