- Reuters/Cheryl Ravelo
VIVAnews - Pemerintah Filipina melarang mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo pergi ke luar negeri, walau dengan alasan untuk berobat. Larangan ini muncul saat Arroyo tengah terjerat kasus kecurangan pemilu.
Menurut laman surat kabar Daily Inquirer, larangan itu diumumkan Menteri Kehakiman Leila de Lima. "Perintah saya adalah menolak permintaan izin ke luar negeri [dari Arroyo]," kata de Lima dalam jumpa pers di Manila, 8 November 2011.
De Lima menilai tidak ada alasan kuat untuk membuat pihaknya mengizinkan Arroyo ke luar negeri. Menurut De Lima, Menteri Kesehatan Enrique Ona sudah menyatakan bahwa kondisi mantan presiden Filipina itu "tidak menunjukkan kondisi yang segera memerlukan perawatan di luar negeri."
"Mana yang lebih penting, kepentingan nasional atau hak konstitusi seseorang? Tentu saja kepentingan nasional," kata de Lima, seperti yang dikutip Inquirer. Dia mengungkapkan bahwa Arroyo selalu mengubah daftar negara tujuan ketika mengajukan permohonan meninggalkan Filipina untuk berobat.
Dalam surat yang dilayangkan Arroyo ke Departemen Kehakiman tertanggal 2 November 2011, Arroyo ingin pergi ke sejumlah negara seperti Singapura, Jerman, dan Spanyol untuk konsultasi medis.
Namun, dalam tiga surat sebelumnya, Arroyo ingin pergi ke AS, Singapura, Austria, Jerman, Italia, dan Swiss. "Kalau kondisinya buruk, buat apa dia pergi ke sejumlah tempat? Ambigu itu menimbulkan keraguan," kata de Lima.
Arroyo bersama suaminya tengah diselidiki atas dua tuduhan terkait kasus kecurangan pemilu untuk memilih anggota parlemen pada 2007. Kendati belum mengajukan dakwaan resmi, pihak berwenang mengharuskan mantan pemimpin berusia 64 tahun itu untuk tetap berada di Filipina untuk keperluan penyelidikan.
Arroyo, yang tahun lalu pensiun sebagai presiden dan kini jadi anggota parlemen, mengaku belum seratus persen pulih setelah menjalani tiga bedah medis untuk mengobati sakit pada tulang belakang di bagian tengkuk. Dia sendiri mempertanyakan sikap pihak berwenang yang melanggar hak konstitusi dia sebagai individu yang ingin berobat. (umi)