VIVAnews - Seorang pilot Red Arrows terlempar hingga 60 meter ke udara dari kursi lontar saat pesawatnya masih berada di landasan pacu. Pilot naas ini kemudian jatuh ke bumi dan langsung menemui ajalnya.
Sebagaimana dilansir dari harian Daily Mail, pada Rabu 9 November 2011, Letnan Sean Cunningham yang naas ini langsung dilarikan ke rumah sakit dengan helikopter. Namun, nyawa sang pilot tidak bisa diselamatkan.
Kecelakaan mengerikan ini terjadi kemarin, dan oleh pihak Angkatan Udara Inggris disebut sebagai hari yang kelabu bagi tim atraksi udara mereka.
Belum hilang dari ingatan para personel Red Arrow kecelakaan yang terjadi Agustus lalu dan menimpa Letnan John Egging, salah satu anggota mereka juga. Saat itu, pesawat yang dikendarai Egging tertabrak dalam sebuah pertunjukan atraksi udara di Dorset.
Baru minggu lalu mereka menggelar acara untuk mengenang Egging, tak disangka Cunningham berpulang menyusul rekannya. "Kami masih cukup berduka karena kehilangan seorang rekan kami, dan kini kami harus kehilangan lagi. Mereka adalah penerbang yang hebat dan dicintai masyarakat," kata Elaine Findlay dari Red Arrows.
Sebenarnya, pihak AU tengah melakukan penyelidikan atas kecelakaan yang dialami Egging. Mereka mencurigai kesalahan terletak pada kursi pelontar atau parasut yang tidak mau mengembang saat dibuka, sehingga kecelakaan terjadi
"Jika kursi pelontar bekerja dengan baik, pilot pasti selamat," kata seorang anggota Akademi Penerbang. "Kursi pelontar dibuat seperti jam tangan Swiss, dan seluruh pilot Inggris berhutang nyawa padanya."
"Insiden seperti ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Selama 40 tahun berkarir, saya hanya ingat ada empat atau lima kasus semacam ini di Inggris," kata seorang pakar penerbang, Jim Ferguson. (eh)
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
