Menlu Marty Natalegawa

AS di Australia Bukan Ancaman Bagi ASEAN

Menlu RI Marty M. Natalegawa
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Peningkatan keberadaan militer Amerika Serikat di Filipina dan Australia tidak akan menjadi ancaman bagi perdamaian di Laut China Selatan. Hal ini dikarenakan langkah ASEAN yang sekarang lebih terarah, berbeda dengan sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa di Bali, Rabu 16 November 2011. Natalegawa mengatakan saat ini ASEAN memiliki skenario pendekatan yang lebih jelas, terkait masalah sengketa Laut China Selatan. ASEAN menggunakan jalur diplomasi, salah satunya menyepakati Declaration of Conduct (DoC) yang merupakan itikad baik negara-negara ASEAN dan China dalam menyelesaikan sengketa.

"Kami menggunakan jalan diplomasi berdasarkan hukum internasional, berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS). Kami tidak mendukung adanya tindakan agresi. Ini bukanlah tanda kelemahan, tapi kepercayadirian kami dalam menempuh jalur damai," tegas Natalegawa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden AS Barack Obama dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, menyepakati ditambahnya kekuatan AS di Australia utara sebanyak 2.500 personel. Sebelumnya, AS juga menambah pasukannya di Filipina dan Vietnam. Obama berdalih, langkah ini demi menjaga konstelasi keamanan di Asia.

Dikhawatirkan, langkah ini merupakan cara AS untuk menandingi kekuatan China di Laut China Selatan. Pasalnya, negara-negara Asia Tenggara yang dimasuki AS bermasalah dengan China terkait konflik di perbatasan sengketa. ASEAN, kata Natalegawa, tidak akan membiarkan kawasan Asia Tenggara dijadikan ajang persaingan negara-negara besar.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

"Kita tidak akan membiarkan Asia Tenggara, oleh siapapun, menjadi ajang persaingan negara-negara yang menganggap dirinya besar," kata Natalegawa.

Tujuan pengiriman tentara tambahan AS di Australia, lanjut Natalegawa, harus disampaikan secara transparan, untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Jika tidak demikian, maka upaya yang tengah dirintis oleh ASEAN di Laut China Selatan akan menjadi rusak.

"Saya tidak ingin melihat adanya reaksi yang provokatif, yang membalikkan keadaan, dan menciptakan rasa saling tidak percaya," kata Natalegawa.

Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024