SBY: ASEAN Jangan Sampai Jadi Korban

Para pemimpin ASEAN di KTT ASEAN ke-19 di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Ranoco

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan lima hal pokok yang melandasi pertemuan KTT ASEAN ke-19 di Bali yang dibuka pada Kamis, 17 November 2011. Kelima hal ini merupakan upaya ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan dan masuk ke tataran global.

Pertama, kata SBY, perlu adanya langkah konkret untuk memperkuat tiga pilar komunitas ASEAN, yaitu pilar ekonomi, politik keamanan, dan sosial budaya. SBY menegaskan bahwa KTT kali ini harus memastikan tercapainya seluruh rencana aksi di ketiga pilar tersebut, sebelum komunitas ASEAN tahun 2015.

"Pembangunan Komunitas ASEAN harus terus melibatkan segenap pemangku kepentingan di kawasan.  ASEAN harus menjadi komunitas yang people-oriented, people-centered, dan people-driven," jelas SBY pada pidato pembukaan KTT ASEAN.

Kedua, ASEAN perlu memperkuat pertumbuhan perekonomian di kawasan. Pertumbuhan ini, kata SBY, akan membuat ASEAN lebih kuat terhadap volatilitas perekonomian global. Daya tahan inilah yang akan menjadikan ASEAN bagian dari solusi krisis keuangan yang terjadi di dunia saat ini.

"Kita juga akan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi global yang kuat, serta mampu membuat perekonomian global makin berimbang, more balanced global economy," ujar SBY.

Menyokong pertumbuhan ekonomi, maka perlu dilakukan hal ketiga, yaitu peran utama ASEAN dalam menata arsitektur kerja sama kawasan yang lebih efisien dan efektif. ASEAN, jelasnya, harus mampu mempertahankan sentralitas dan kepemimpinannya, dalam berinteraksi dengan mitra wicara, dan dalam kesertaan ASEAN di forum-forum intra kawasan.

Keempat, menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. SBY mengatakan, ASEAN harus bertindak pro-aktif memfasilitasi dan melibatkan diri dalam permasalahan yang menjadi penghambat akselerasi kerja sama ASEAN.

"Dalam masa ketuanya dari Indonesia, ASEAN memfasilitasi dialog damai masalah perbatasan antara Kamboja dan Thailand.  Ke depan, kita harus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan ASEAN dalam resolusi konflik," tegasnya.

Kelima, melakukan keempat langkah tersebut secara bersamaan, maka ASEAN akan menjadi lebih kuat secara global. ASEAN tidak boleh menjadi penonton pasif, dan harus menjadi yang terdepan dalam mengatasi permasalahan global. Jika tidak, maka ASEAN akan rentan menjadi korban.

"Kita berharap, Deklarasi Bali mengenai Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Bangsa-bangsa, akan menjadi petunjuk pelaksanaan dan landasan bersama kita, common platform, guna meningkatkan kontribusi ASEAN dalam penanganan isu-isu global," kata SBY. (umi)

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut bakal mendapatkan keuntungan besar apabila merangkul PKB dan Nasdem masuk ke koalisi pemerintahan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024