Barat Kembali Jatuhkan Sanksi Atas Iran

Aksi mahasiswa mendukung program nuklir Iran
Sumber :
  • REUTERS/ Morteza Nikoubazl

VIVAnews - Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru atas Iran, beberapa hari setelah badan pengawas nuklir PBB (IAEA) memaparkan laporan bahwa negara Timur Tengah itu ditengarai terus berupaya membuat teknologi senjata nuklir. Pemberian sanksi juga diterapkan Inggris dan Kanada.

"Selama Iran terus di jalur yang berbahaya ini, AS akan terus mencari cara - baik melalui kerjasama dengan para mitra maupun dengan aksi kami sendiri - untuk mengucilkan dan menambah tekanan kepada rezim di Iran," kata Presiden Barack Obama dalam pernyataan yang dikutip harian USA Today, 21 November 2011.

Dilansir dari kantor berita Reuters, AS memasukkan 11 nama perusahaan dan individu Iran ke dalam daftar hitam yang ditengarai terlibat dalam pengembangan program nuklir. Namun mereka tidak menghentikan kerjasama dengan bank sentral Iran karena, bila dilakukan, harga minyak akan melambung sehingga mengacaukan perekonomian AS dan Eropa.

Inggris menyatakan telah berhenti bekerjasama dengan bank-bank Iran, termasuk bank sentralnya. Sementara Prancis memilih untuk menerapkan langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya untuk mengantisipasi nuklir Iran.

Di sisi lain, Kanada berencana melarang ekspor semua barang yang digunakan dalam industri petrokimia, minyak, dan gas Iran. Negara berbendera daun ek ini juga memblokir semua transaksi perbankan virtual, termasuk transaksi dengan bank sentral Iran, namun masih mengizinkan transaksi pengiriman uang.

Namun, banyak pakar meragukan sanksi dari Barat akan mampu membuat Iran menghentikan program nuklirnya. "Apakah langkah ini akan efektif? Saya rasa tidak," kata George Perkovich, direktur program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.

Keputusan AS untuk memasukkan nama Iran dalam daftar negara dengan ancaman pencucian uang tertinggi juga dinilai malah akan menjadi bumerang. "Dalam hal ini, sanksi adalah permainan dimana kedua isi sama-sama kalah.

Jika Barat tidak ikut berinvestasi dalam proyek minyak kami, tentu mereka akan kehilangan pasar yang sangat besar," kata Menteri Perdagangan Iran Mehdi Ghafanzari. Sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara anggota Uni Eropa rencananya baru akan dilegalkan dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri UE mulai 1 Desember mendatang.

Iran sudah berkali-kali menerima sanksi dari negara-negara Barat maupun dari PBB terkait upaya membuat senjata nuklir. Namun, Iran berkali-kali pula menegaskan bahwa teknologi nuklir yang mereka kembangkan hanya untuk tujuan damai, yaitu penelitian dan pengolahan sumber energi.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024