Manuel Noriega Diekstradisi ke Panama

Manuel Noriega, bekas orang kuat Panama
Sumber :
  • Reuters/ Alberto Lowe

VIVAnews - Pengadilan Prancis memutuskan bekas orang kuat Panama, Manuel Noriega, diekstradisi ke negeri yang pernah diperintahnya. Di Panama, Noriega akan menghadapi ancaman 20 tahun penjara.

Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

Pengadilan mengabulkan permintaan ekstradisi atas Noriega, penguasa de facto Panama di 1980-an sampai kemudian dijatuhkan melalui invasi Amerika Serikat. "Saya berharap kembali ke Panama untuk membuktikan saya tak bersalah," kata Noriega yang mengenakan jaket hitam dan kaos putih di depan pengadilan. "Tuhan memberkati keluarga saya, musuh saya dan Prancis."

Panama berharap akan mengambil Noriega saat Natal nanti, kata Menteri Luar Negeri Panama Roberto Henriquez. "Kami akan bertindak dengan segala kecepatan yang dibolehkan hukum," katanya.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Panama berharap Prancis memberi pemberitahuan resmi ekstradisi dalam 15 hari. Panama kemudian punya waktu 30 hari untuk merespons balik. "Kami tak akan menunggu 30 hari itu selesai," kata Henriquez.

Noriega akan kembali ke Panama dengan penerbangan komersial, dikawal lima orang delegasi Panama termasuk dokter. Di Panama, sebuah tahanan yang dikelilingi hutan dekat Terusan Panama telah disiapkan untuk bekas diktator itu. 

Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa

Noriega yang kini 77 tahun diharapkan bisa menjalani tahanan rumah mengingat usianya. Ancaman hukuman untuknya saat ini 20 tahun penjara karena pembunuhan lawan politik telah diputuskan dalam sidang in absentia.

Namun Noriega bisa menghadapi tuntutan baru, kata salah satu pengacara Noriega di Panama, Julia Berrios. Namun Berrios menolak bercerita lebih lanjut soal tuntutan baru ini dalam wawancara dengan Reuters.

Di Prancis, Noriega telah dipenjara sejak 2010, menjalani hukuman tujuh tahun penjara karena pencucian uang di akun Bank Prancis di tahun 1980-an. Sebelumnya, dia menjalani penjara 20 tahun di penjara Amerika Serikat karena perdagangan obat bius dan pencucian uang.

Terlahir dalam kemiskinan, Noriega menanjak jadi pimpinan militer Panama dan lalu menjadi pemimpin de facto negeri di Amerika tengah itu. Baru tahun 1989, Noriega dijungkalkan melalui invasi Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya