- REUTERS/Khaled Abdullah
VIVAnews - Lima orang tewas di Yaman dalam aksi protes yang terjadi Kamis waktu setempat, atau sehari setelah Presiden Ali Abdullah Saleh menandatangani pakta penyerahan kekuasaan di negara itu. Para korban tewas adalah bagian dari massa oposisi yang terlibat bentrok dengan massa propemerintah.
Seorang petugas Kementerian Dalam Negeri Yaman membantah pasukan pemerintah bertanggung jawab atas kematian lima orang tersebut. "Para korban tewas memang diserang, namun bukan oleh pasukan pemerintah. Kami akan menyelidiki hal ini," kata petugas yang menolak menyebutkan namanya, seperti dikutip dari laman CNN pada Kamis 24 November 2011.
Menurutnya, banyak rakyat Yaman yang marah karena Saleh menandatangani pakta pemindahan kekuasaan dan mendapatkan kekebalan hukum. Akhirnya terjadilah aksi protes oleh para pemuda yang menuntut supaya Saleh tetap diadili.
Aksi yang berlangsung selama lebih dari 30 menit itu ternyata berujung pada tembak-tembakan yang akhirnya menewaskan lima orang. Para pemuda berpendapat, Saleh tidak seharusnya mendapat kekebalan hukum karena telah menjadi penyebab tewasnya ribuan pemuda Yaman yang menuntut revolusi.
"Kami tak akan diam. Pembunuh tak boleh dimaafkan," pekik para pemrotes. Walau telah menelan korban jiwa, namun aksi protes menyebar ke lima belas provinsi di seluruh Yaman. (umi)