- REUTERS/Parivartan Sharma
VIVAnews - Pemerintah India akhirnya bersedia membuka diri bagi para pewaralaba supermarket asing, seperti Walmart dan Tesco, untuk membuka cabang. Keputusan ini akhirnya ditetapkan oleh kabinet India setelah dua tahun proposal supermarket asing menanti pengesahan.
"Konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan. Jika supermarket asing buka di India, maka pilihan konsumsi akan jadi tak terbatas," kata Gibson Vedamani dari Asosiasi Retail India, seperti stasiun berita BBC, 24 November 2011.
Menteri Pangan India, KV Thomas, mengatakan kabinet telah menyetujui kepemilikan asing sebesar 51 persen untuk toko retail multibrand. Selain itu, kabinet juga telah setuju untuk menaikkan limit atas investasi asing dalam bidang retail brand tunggal, seperti Adidas atau Reebok, dari 51 persen menjadi 100 persen.
Sebelumnya, brand asing tidak dapat menjual produk mereka secara langsung ke masyarakat India. Namun, keputusan ini mengundang kecaman keras dari kaum oposisi, yang menilai pembukaan supermarket asing akan semakin membunuh pasar lokal India.
"Seharusnya seluruh partai turut diajak merapatkan isu sensitif ini sebelum disetujui oleh kabinet," kata seorang anggota kabinet, Dinesh Trivedi, yang mengatakan partainya menentang keputusan ini.
Terkait hal ini, Menteri Pedagangan Anand Sharma berkata telah sudah ada sebuah konsensus berskala luas dalam kabinet untuk membahas proposal masuknya supermarket asing.