- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews - Puluhan ribu demonstran kembali memenuhi Tahrir Square, Kairo. Mereka memprotes Perdana Menteri baru yang dipilih oleh Dewan Militer Mesir.
Namun, hal itu tak menyurutkan niat Dewan Militer untuk tetap melaksanakan pemilu parlemen pada Senin mendatang.
Suasana Kairo terus memanas sejak Kamal el-Ganzouri yang pernah menjabat sebagai PM Mesir pada era Mubarak ditunjuk mengepalai kabinet baru.
Apalagi seperti dimuat laman Al-Jazeera pada Sabtu 26 November 2011, Ganzouri diberi kekuasaan yang lebih besar dari pendahulunya.
"Selama lebih dari 60 tahun, kabinet-kabinet sebelumnya telah diberikan begitu banyak kekuasaan oleh Presiden," ujar Ganzouri dalam pemunculan perdananya sebagai PM. Pemrotes tetap tak puas, karena Ganzouri dinilai kurang berkompeten sebagai PM.
"Saya rasa Ganzouri sukses dan populer pada masanya dulu. Ya, pada masanya mungkin dia bagus, tapi sayang sekarang masanya sudah lewat," kata salah seorang pemrotes.
Kekecewaan ditunjukkan sebagian pemrotes yang melakukan long march mengarah ke kantor pemerintah. Mereka ingin mencegah Ganzouri memasuki kantornya supaya tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai PM.
Sementara itu tak jauh dari Tahrir Square dan kantor Kementerian Pertahanan Mesir, ribuan demonstran pro Dewan Militer menggelar aksi demonstrasi tandingan hingga menyebabkan jalanan macet.
Sambil mengibarkan bendera Mesir dan meneriakkan yel-yel 'Militer dan rakyat bersatu', mereka menunjukkan dukungan terhadap Ganzouri.
Pilpres 2024 Sudah Selesai, Rosan: Tugas TKN Berakhir, Arahan Prabowo jadi Paguyuban
TKN merupakan timses yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
