Pakistan Stop Aliran Logistik ke Pasukan NATO

Tentara AS di Afganistan
Sumber :
  • Rafal Gerszak/Reuters/file

VIVAnews - Pakistan menghentikan pasokan logistik untuk pasukan NATO di Afganistan. Itu merupakan reaksi Pakistan setelah 24 tentara mereka di perbatasan tewas digempur serangan udara NATO Sabtu pekan lalu.

Menurut kantor berita Reuters, puluhan truk di Kota Karachi yang biasanya mengangkut logistik ke pasukan NATO di Afganistan tidak beroperasi sejak akhir pekan lalu. Seorang supir truk, Taj Malli, mendukung keputusan pemerintahnya itu.

"Pakistan lebih penting daripada uang. Pemerintah harus menghentikan semua pasokan ke NATO sehingga mereka sadar betapa pentingnya Pakistan," kata Malli, yang mengaku harus mempertaruhkan jiwa setiap kali mengantar barang ke markas pasukan NATO ke Afganistan karena sewaktu-waktu bisa diserang milisi Taliban.

Pakistan selama ini mengangkut separuh dari kebutuhan logistik bagi pasukan NATO di Afganistan. Sebanyak dua pertiga dari total logistik bagi kebutuhan NATO dikirim lewat jalur darat.

Bukan kali ini saja pasukan Pakistan jadi korban serangan NATO. Pada 30 September 2010, dua personel militer Pakistan juga tewas akibat serangan NATO. Ini menyebabkan Pakistan menghentikan pasokan logistik bagi NATO selama sepuluh hari.

Namun, serangan terkini NATO menewaskan 24 tentara Pakistan. Belum jelas sampai kapan Pakistan kembali memboikot pasokan logistik bagi NATO.

NATO, yang bermarkas di negara tetangga Pakistan, Afganistan, menyatakan bahwa serangan itu merupakan "insiden tragis yang tidak disengaja." Penyelidikan masih berlangsung, karena adanya klaim bahwa pasukan NATO ditembak lebih dulu dari perbatasan Pakistan - Afganistan saat sedang berpatroli.

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024