- Reuters / Khaled Abdullah
VIVAnews - Dalam hitungan hari, Perdana Menteri sementara Yaman Mohammed Basindwa akan mengumumkan susunan kabinet baru serta meminta bantuan dua negara Arab untuk menyokong persediaan listrik dan minyak negara. Sementara itu, ratusan pemrotes berkumpul menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh diadili.
"Pemerintahan baru akan diumumkan dalam hitungan hari. Yaman juga telah memberitahu menteri luar negeri Uni Emirat Arab serta Arab Saudi bahwa kami membutuhkan bantuan minyak dan listrik," kata Basindwa, seperti dimuat kantor berita Reuters, 29 November 2011.
Tidak dijelaskan bantuan macam apa yang akan diberikan kedua negara terkait pasokan listrik dan minyak. Namun, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah setuju untuk membantu Yaman.
Namun agaknya kabar pengumuman kabinet baru ini tak memuaskan para pemrotes yang memenuhi jalan-jalan di berbagai kota di Yaman. Menurut harian News Yemen, massa berkumpul di Sana'a, Taiz, Ibb, Dhamar, dan kota besar lainnya sambil meneriakkan tuntutan utama mereka: menuntut Saleh diadili.
Situasi Yaman memang semakin memanas sejak Saleh menandatangani pakta penyerahan kekuasaan di Riyadh pekan lalu. Pakta yang memberinya kekebalan hukum itu memicu amarah para pemrotes, yang menganggap hal itu tidak menghargai gugurnya nyawa pejuang Sunni dan Syiah.