- REUTERS/Gali Tabbon/Pool
VIVAnews - Israel akan segera mencairkan pembayaran puluhan juta dolar pajak cukai kepada Palestina. Pajak ini merupakan pemasukan terbesar Palestina yang menderita akibat embargo yang dijatuhkan Amerika Serikat.
Keputusan ini diambil pemerintah Israel setelah didesak oleh AS, PBB, dan negara-negara Eropa. Dan seperti dimuat laman Aljazeera, Rabu 30 November 2011, pada awal bulan ini Israel membekukan dana pajak sebagai bentuk hukuman terhadap Palestina yang memperjuangkan status kemerdekaannya di PBB.
Selama ini Israel berkewajiban membayar pajak untuk peredaran barang dari Israel ke Palestina setiap bulannya. Pembayaran pajak ini termasuk ke dalam upaya perdamaian kedua negara yang digagas PBB. Selain membekukan pajak, awal bulan ini Israel juga mempercepat proses pembangunan pemukiman, juga sebagai hukuman atas upaya Palestina di PBB.
Pencairan dana pajak Israel untuk Palestina dilakukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah melihat Palestina menghenatikan segala upaya unilateral. Pencairan dana akan segera dilakukan jika Palestina tetap melakukan hal itu.
Belum dilakukan, rencana Netanyahu ini sudah ditentang oleh pejabat kabinetnya sendiri. Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, mengatakan ancaman dari Palestina masih ada. Selain upaya mereka di PBB, Hamas dan Fatah juga berusaha bergabung.
"Setelah semua itu, mereka memutuskan mencairkan uangnya?" kata Lieberman sembari mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika melaksanakan rencana tersebut,
Mendengar rencana ini, pemerintah Palestina mengaku lega. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengatakan, akhirnya gaji para pegawai negeri akan terbayarkan. Menurutnya, hukuman yang diberikan Israel telah menyebabkan kerugian finansial yang berat. (eh)