KBRI Siap Evakuasi Santri WNI di Yaman

Pasukan keamanan Yaman berjaga di Ibukota Sanaa
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

VIVAnews - Blokade pasukan pemberontak al-Houthi di provinsi Sa'dah berhasil ditembus oleh rombongan pembawa bantuan. Kondisi pesantren Darul Hadits di Dammaj, Yaman, yang sebelumnya dibombardir kini dalam keadaan tenang.

5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia, Rawon dan Soto Betawi Peringkat Teratas

Menurut informasi dari Abu Abdillah, seorang ulama di Surabaya, yang mendapatkan kabar dari seorang santri asal Indonesia di Dammaj, 10 buah truk tronton pembawa bantuan telah masuk ke Sa'dah pada Kamis malam, 1 Desember 2011.

"Sebelum maghrib tadi, rombongan Hilal Ahmar (Bulan Sabit Merah) dan Palang Merah Internasional, datang membawa berbagai bahan makanan, obat-obatan, sabun, selimut, dll.," kata Hasan, pengelola situs Isnad.net, mengutip Abu Abdillah, dalam sebuah pesan singkat kepada VIVAnews, Sabtu 3 Desember 2011. 

Kala Prabowo Kenang Masa Digembleng Senior di TNI, Begini Kisahnya

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, Yaman, membenarkan berita itu. Wakil Duta Besar RI untuk Yaman, Agus Syarif Budiman, melaporkan bahwa truk pembawa bantuan dari Palang Merah Internasional dan Hilal Ahmar bisa menembus pesantren melalui jalur selatan. Ini membawa kemungkinan baik bagi suplai bantuan berikutnya.

"Kami hari ini [3 Desember 2011 - red.] telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Yaman atas kemungkinan pengiriman bantuan tranportasi dan logistik," tukasnya.

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

KBRI menyiapkan sejumlah alat transportasi sebagai upaya mengevakuasi sekitar 140 santri WNI di pesantren itu. Hubungan intensif dengan otoritas setempat terus dilakukan demi memberikan jaminan keamanan dalam proses pemindahan dan pengiriman bantuan.

"Kami akan mengupayakan [pemindahan] mereka," jawabnya ketika ditanya peluang evakuasi. Sebab, sebelumnya, para santri bertekad tinggal di lokasi untuk melawan para pemberontak.  

Pesantren Darul Hadits sudah sejak pekan lalu diserang pemberontak. Pasukan pemerintah Yaman tidak berdaya. Lokasi itu telah dikuasai oleh kelompok al-Houthi yang berpaham Syiah Zayidiyyah.

Dua orang santri asal Indonesia tewas. Seorang terkena pecahan mortir, sedangkan seorang lainnya tertembus peluru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya