- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Perusakan Kedutaan Besar Inggris di Iran pekan lalu menyebabkan kerugian materil yang tidak sedikit jumlahnya. Untuk ini, pemerintah Inggris minta Iran membayar kompensasi atas kehilangan yang mereka derita.
Dilansir dari The Telegraph, Minggu 4 Desember 2011, Kedubes Inggris adalah salah satu kedubes asing termewah di Teheran. Di dalamnya terdapat berbagai karya seni ternama dan perabotan mewah.
Dalam penyerangan oleh mahasiswa Iran yang marah akibat sanksi Inggris atas Iran Selasa lalu, lukisan-lukisan terkenal dihancurkan, perabotan dan karpet mahal juga rusak. Selain itu, beberapa mobil kedubes dan alat elektronik juga hancur. Kerusakan diperparah dengan kebakaran di salah satu sisi kedubes.
Rumah para diplomat asal Inggris yang terletak di tempat terpisah juga diserang. Perhiasan dan harta benda para diplomat dijarah. Pemerintah Inggris meminta ganti rugi atas kerugian yang tidak sedikit ini.
"Kerusakan sangat besar dan kami akan meminta kompensasi dari pemerintah Iran berdasarkan Konvensi Wina, namun masih terlalu dini untuk membicarakan harganya," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris.
Menurut The Telegraph, di antara yang dirusak adalah dua lukisan Ratu Victoria yang dilukis oleh Sir George Hayter senilai lebih dari 20.000 pound sterling (Rp281 juta) dan lukisan berjudul Tulip and Iris yang dibuat oleh Cedric Morris juga senilai 20.000 pound sterling. Selain itu lukisan Gloucester Gate, Regent's Park oleh Adrian Berg dilaporkan hilang.
Duta Besar Inggris untuk Iran, Dominick Chilcott, membantah serangan dilakukan oleh mahasiswa. Dia mengatakan, yang menyerang adalah Basij, sebuah gang paramiliter, atas perintah dari pemerintah Iran. Menurut salah satu sumber di pemerintahan Iran, penyerangan dilakukan atas perintah langsung dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali khamenei.
Akibat peristiwa ini, hubungan diplomatik kedua negara menegang. Seluruh diplomat Iran di Inggris diusir, sementara itu para diplomat Inggris juga telah dievakuasi ke negaranya. (umi)
Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS
Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota mengumumkan untuk melakukan penarikan kembali atau recall Prius terbaru.
