- REUTERS/ Omar Ibrahim
VIVAnews - Suriah akhirnya memberi sinyal positif untuk segera menandatangani perjanjian perdamaian demi menghentikan aksi kekerasan di negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Mualem melalui sepucuk surat yang ditujukan pada Liga Arab.
Namun, dalam surat Suriah tersebut, perjanjian baru akan tercipta bila beberapa persyaratan mereka dipenuhi. Disampaikan oleh Menlu Liga Arab, Nabil Elaraby, salah satu persyaratan Suriah adalah tidak adanya campur tangan asing dan dibatalkannya sanksi serta pemulihan status di organisasi tersebut.
"Suriah mengajukan beberapa kondisi baru yang belum pernah kami dengar sebelumnya," kata Elaraby, dilansir dari Reuters, Senin 5 DePersysember 2011.
Elaraby mengatakan, Liga Arab kini sedang mempelajari kembali respon Suriah tersebut. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Al-Makdisi, dikutip dari BBC, mengharapkan perjanjian perdamaian yang sudah disesuaikan dengan kondisi baru yang diajukan bisa ditandatangani segera.
Menurut laporan PBB, 4000 jiwa melayang akibat kekerasan yang terjadi di Suriah dalam delapan bulan terakhir. Namun negara pimpinan Bashar Al-Assad itu belum juga menunjukkan upaya penghentian kekerasan.
Akibatnya, Suriah dijatuhi sanksi tak hanya dari Liga Arab, namun dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Dengan dijatuhkannya sanksi ini, mereka menuntut aksi kekerasan dapat segera dihentikan. (eh)