- REUTERS/Francis Malasig/Pool
VIVAnews - Mantan presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo telah dipindahkan ke rumah sakit Veteran lewat jalan darat Jumat pekan lalu. Namun ia mengaku merasa tidak betah dan ingin pulang ke rumah.
Menurut salah satu pengacara Arroyo, Jay Flaminiano, kliennya tidak betah karena dilarang menggunakan ponsel, laptop, dan alat elektronik lain di rumah sakit. "Jelas sulit bagi Arroyo menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat tanpa laptop dan ponsel," kata Flaminiano, seperti dimuat harian Philippine Star, Minggu 10 Desember 2011.
Jam besuk untuk Arroyo dibatasi pengadilan hanya dari pukul 15.00 hingga pukul 21.00. Ketentuan ini tak berlaku untuk keluarga dekat dan pengacara, yang bebas berkunjung jam berapa saja.
Mantan presiden ini juga tak diizinkan membawa koki pribadi ke dalam kamar dan harus makan makanan yang sama dengan pasien lain. Selain itu, ia juga dilarang meninggalkan kamar sekali pun untuk mengikuti misa di kapel yang dekat kamarnya.
Hal ini membuat Arroyo jadi tak nyaman, sehingga ia meminta diberi cuti Natal supaya bisa pulang ke rumah. Juru bicara Presiden Filipina, Edwin Lacierda, mengatakan yang berhak memutuskan pemberian cuti adalah pengadilan.
"Sekali lagi, kami lepas tangan di sini. Semuanya tetap bergantung pada pengadilan," kata Lacierda, seperti dikutip Inquirer. Ia juga menampik kabar yang menyebutkan bahwa Istana Malacanang menyiksa Arroyo secara psikologis.
Memasuki hari ketiga dirawat di Veteran, pihak rumah sakit menyatakan tak ada keluhan apapun dari Arroyo mengenai kesehatannya. (umi)
Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia
Timnas Indonesia mengalami lonjakan peringkat yang cukup signifikan. Kini, rangking FIFA Indonesia ada di peringkat 134. Ada 8 negara Eropa yang peringkatnya di bawah.
