Bendera Palestina Pun Berkibar di UNESCO

Ditengah guyuran hujan: pengibaran bendera Palestina di markas UNESCO
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Untuk kali pertamanya dalam sejarah, bendera Palestina berkibar di sebuah badan PBB, di markas UNESCO di Paris, Prancis, Selasa 13 Desember 2011 waktu setempat. Ini sebuah kemenangan diplomatik, di tengah perlawanan keras dari Amerika Serikat dan Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menatap bendera yang dikerek ke atas tiang, diiringi lagu kebangsaan Palestina. Dalam pidatonya, ia menekankan, pengakuan UNESCO adalah pengakuan pertama terhadap negaranya. Palestina berharap badan-badan dunia yang lain akan mengikutinya.

"Ini adalah pengakuan pertama bagi Palestina," kata Abbas seperti dimuat Gulf News, Rabu 14 Desember 2011. "Melihat bendera kami berkibar di badan PBB, saya berharap ini adalah pertanda baik bagi Palestina."

Harapan tetap ada meski masuknya Palestina sebagai anggota UNESCO tidak berimplikasi pada penerimaan negara tersebut sebagai anggota penuh PBB. Palestina membutuhkan persetujuan sembilan dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Namun, sejak awal, AS telah mengancam akan mengajukan veto.

Abbas menyatakan, pihaknya tak akan menyerah berjuang untuk mendapatkan status sebagai anggota PBB, juga mendapatkan keanggotaan di lembaga dunia lain. "Kami sedang melakukan pembicaraan dengan para pihak," kata dia.

Bagaimana jika usaha mendapatkan mayoritas di DK PBB gagal? "Jika kami tak mendapatkan suara mayoritas, kami akan mengajukan permintaan lagi, lagi dan lagi," jawab Abbas.

Palestina mendapatkan status keanggotaan UNESCO ke-195 Oktober lalu--dengan hasil voting 107 lawan 14. Hasil ini membuat marah AS, sekutu dekat Israel. AS berdalih Palestina harus menandatangani perjanjian damai dengan negara Yahudi itu sebelum bisa menjadi anggota dalam badan dunia apapun.

Buntut dari kemarahan AS, Washington langsung menghentikan bantuannya ke UNESCO. Pembekuan bantuan AS membuat badan ini kehilangan 22 persen pemasukannya, meninggalkan lubang dalam anggarannya sebesar US$65 juta tahun ini, dan US$143 juta dalam periode anggaran 2012-2013.

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova pun langsung mengumumkan penghematan anggaran. Dalam upacara pengibaran bendera, Bokova mengharapkan, penerimaan UNESCO menjadi langkah menuju perdamaian Palestina dengan Israel. "Tercapainya sebuah solusi dua negara hidup dalam aman dan damai, sebuah hasil yang dinanti dalam waktu lama," kata dia. "Saya berharap, penerimaan UNESCO adalah kesempatan untuk menunjukkan, perdamaian bisa dibangun dengan pendidikan dan kebudayaan."

Sebaliknya, pengibaran bendera Palestina dikecam keras Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melalui juru bicaranya Mark Regev mengatakan pengakuan Palestina di UNESCO tak ada hubungannya dengan pencapaian perdamaian dua negara.

Syahrul Yasin Limpo ke Eks Ajudannya: Panji Lihat Sini, Saya Bapakmu
Pers rilis ungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Jalan Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I Palembang.

Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Palembang

Polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan terhadap Wasila (40) dan anak perempuannya Farah (16), yang terjadi di Jalan Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024