- Reuters/ Thierry Dricot
VIVAnews - Seorang pria bersenjata menggemparkan Kota Liege, Belgia, pada Selasa waktu setempat, 13 Desember 2011. Pria ini menembak membabi-buta ke arah warga yang sedang belanja untuk keperluan Natal. Bukan hanya itu, dia juga melontarkan granat ke arah sebuah bus sehingga menewaskan empat orang termasuk seorang bayi perempuan berusia 17 bulan. Setelah itu, si pria bunuh diri.
Serangan yang juga mengakibatkan 125 orang terluka itu melumpuhkan kota terbesar kelima di Belgia itu. Para pekerja terjebak di kantor. Polisi mengurung kawasan itu, helikopter berterbangan, sementara ambulans datang bahkan dari negeri tetangga, Belanda.
Belum diketahui motif aksi brutal itu. Namun pejabat Belgia menyatakan, tidak ada indikasi bahwa aksi ini adalah bagian dari terorisme.
Saksi mata menyebutkan, Nordine Amrani yang berusia 33 tahun memulai aksinya pada pukul 12.30 dekat sebuah halte bus di Place Saint Lambert, sebuah lokasi pasar belanja Natal di Liege. Orang yang sedang belanja sontak buyar begitu mendengar rentetan tembakan.
Seorang jurnalis lokal, Gaspard Grosjean, berada di lokasi saat kejadian. "Kami melihat orang-orang dengan luka tembakan di bahu dan tangan mereka," katanya. "Saya melihat warga benar-benar ketakutan, mereka menangis, setiap orang memegang telepon genggamnya."
Pelaku dibebaskan dari penjara setahun lalu setelah didakwa memiliki senjata dan menyalahgunakan narkoba. Pagi sebelum kejadian, Amrani sebenarnya telah dimintai keterangan oleh polisi, namun dia tak muncul.
Saksi lain menyebut, Amrani membawa sebuah tas berisi granat. "Dia memegang Kalashnikov, menembak ke segala arah. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri. Lalu dia mengeluarkan pistol dan menembakkan ke kepalanya sendiri. (Sumber: Reuters | kd)
Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum
Usai Pilpres 2024, Ganjarist berjanji akan terus mengawal pemerintahan dan tetap kritis terhadap keputusan yang tak berpihak kepada rakyat.
