McCain: Kim Jong-il Susul Hitler di Neraka

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews -- Rakyat Korea Utara sontak menangis saat berita duka itu diumumkan di stasiun televisi pemerintah, oleh pembaca berita berpakaian serba hitam dan berlinang air mata: Pemimpin Tercinta, Kim Jong-il telah meninggal di usianya yang ke-69. Akibat bekerja terlalu keras demi memberi arahan langsung.

Tangisan massal rakyat bakal terdengar berhari-hari sambil menunggu Jong-Il dimakamkan pada 28 Desember 2011. 

Kematian pemimpin rezim totalitarian Korea Utara itu juga memancing reaksi dunia. Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan duka cita pada rakyat Korut yang kehilangan Pemimpin Besar mereka.

Ucapan duka juga datang dari Iran, namun yang terpukul jelas China, yang kehilangan salah satu sekutunya. "Kami terpukul mendengar berita mengejutkan tentang meninggalnya pemimpin paling senior Korea Utara Kim Jong-il, kami berduka cita dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, kepada kantor berita Xinhua, diberitakan oleh Reuters, Senin 19 Desember 2011.

Sementara, Korea Selatan buru-buru bersiap menghadapi potenki krisis pasca kematian Kim Jong-il. "Demi masa depan Republik Korea, perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea lebih penting daripada apa pun. Seharusnya tidak terancam oleh apa yang telah terjadi," kata Presiden Korsel, Lee Myung-bak.

Alih-alih menyampaikan duka, Senator John McCain yang pernah menjadi lawan Obama dalam pilpres AS justru mengatakan, dunia akan menjadi lebih baik tanpa Kim Jong-il -- yang punya ambisi untuk mengambangkan senjata nuklir.

Ia bahkan mengatakan, Kil Jong-il akan bersatu dengan para diktator dunia, termasuk Adolf Hitler di neraka. "Saya puas, bahwa "Dear Leader" bergabung dengan Ghadafi, bin Laden, Hitler, dan Stalin di pojok panas neraka," kata McCain.

Kepergian Kim Jong-il, dia menambahkan, adalah peluang bagi masyarakat Korut untuk bebas dari penderitaan akibat kemiskinan akut dan tekanan rezim paling totalitarian di muka bumi. "Dunia menjadi lebih baik tanpa Kim Jong-il di dalamnya."

Senator McCain juga menyerukan China untuk memainkan peran utama sebagai kekuatan dunia yang bertanggung jawab, untuk bekerja dengan AS dan sekutu lain untuk membentuk "transisi damai penyatuan Semenanjung Korea secara demokratis, dan independen." (sumber: Globe and Mail, Washington Post)

Mantan Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Panik saat Rumahnya Digeledah KPK
Istimewa/kemenkominfo

Bos Apple Langsung Sambangi Prabowo usai Bertemu Jokowi, Ini yang Dibicarakan

Setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, CEO Apple Tim Cook menemui Menhan Prabowo Subianto di kantornya Rabu siang, 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024