- Reuters/Erik De Castro
VIVAnews - Korban tewas akibat badai tropis yang menghantam Filipina selatan pada pertengahan Desember 2011 terus bertambah. Pemerintah Filipina menyebut korban tewas sudah melebihi 1.200 jiwa.
Seperti dikutip dari laman CNN, angka korban tewas bertambah menjadi 1.249 dari 1.100 orang pada pekan lalu. Hal ini dikatakan asisten militer di Lembaga Pertahanan Sipil Filipina, Reynaldo Balido.
Sebagian besar mayat ditemukan terbawa hingga dekat pantai. Selain itu, pemerintah Filipina mencatat nama-nama nelayan lokal yang ikut membantu pencarian korban yang masih hilang.
Para nelayan itu juga ikut pencarian untuk menemukan keluarga dan teman mereka yang masih belum ditemukan. Pemerintah Filipina mencatat setidaknya masih ada lebih dari 1.079 orang yang masuk dalam daftar hilang.
Badai Washi yang menghantam kawasan selatan Filipina pada 16 dan 18 Desember lalu menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu desa-desa yang ada.
"Saya telah melihat banyak bencana, tapi ini yang terburuk karena banyaknya pengungsi yang kehilangan anggota keluarganya," kata Richard Gordon, ketua Palang Merah Filipina.
Selain meningkatnya jumlah korban tewas, jumlah korban luka pun meningkat hingga dua kali lipat. Jika sebelumnya jumlah korban luka tercatat 1.979 orang, kini korban luka mencapai 4.594 orang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun telah mengatakan korban badai Washi membutuhkan bantuan kemanusiaan secara signifikan. PBB pun disebut telah meningkatkan bantuan hingga US$28 juta untuk mengatasi sejumlah permasalahan lebih dari 10 ribu pengungsi telantar yang sebagian besar berasal dari kota Iligan dan Cagayan de Oro, wilayah yang paling parah tersapu badai.
Badai yang dikenal dengan nama Sendong ini telah memberi dampak kepada hampir 700 ribu orang di kawasan itu. Sebanyak 370 ribu orang disebut telah mendapat bantuan di pusat evakuasi. (art)