- REUTERS/Saad Shalash
VIVAnews - Sebuah bom bunuh diri meledak di kantor Kementerian Dalam Negeri Irak. Sedikitnya tujuh orang tewas dan 27 lainnya luka-luka.
Bom diletakkan pelaku dalam sebuah mobil, yang langsung ditabrakkannya ke pintu gerbang saat dibuka oleh penjaga. Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin 26 Desember 2011, polisi menduga bom ini terkait perintah penangkapan Wakil Presiden Irak dari kaum Sunni, Tareq Al-Hashemi.
"Bom ini adalah pesan langsung untuk Kemendag karena merekalah yang menangkap orang-orang Al-Hashemi, dan mereka jugalah yang bertanggung jawab menjaga kedamaian dalam negeri di Irak," kata Letnan Polisi Ali al-Quraishi yang bertugas mengawasi Baghdad.
Menurut seorang petugas polisi, Zaid Raheem, ia melihat pemandangan yang mengerikan setelah bom meledak. "Saat saya keluar, beberapa kolega saya sudah tewas dan lainnya sudah terbaring di tanah. Banyak mobil yang terbakar, dan seorang polisi di pos jaga sudah tewas, tampaknya setelah kepalanya terlempar sesuatu," kata Raheem.
Ambulans dan helikopter dikerahkan untuk evakuasi. Mereka tampak berseliweran di lokasi kejadian, membawa mayat-mayat dan korban luka ke rumah sakit.
Wakil Presiden Irak dari kaum Sunni, Tareq al-Hashemi jadi buruan karena diduga mendalangi aksi terorisme. Sebuah video berisi pengakuan tiga lelaki--yang disinyalir merupakan pengawal pribadinya-- menguatkan anggapan ini. Ketiga lelaki itu sudah ditangkap.
Sebelumnya, rentetan bom, mulai dari bom bunuh diri hingga bom yang diletakkan di jalan, meledak pada hari Kamis di Irak. Sedikitnya 72 orang tewas dalam kejadian ini. (umi)
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
