Iran Mengancam Tutup Jalur Minyak Dunia

Selat Hormuz, jalur minyak dunia di Iran.
Sumber :
  • Reuters/Xinhua

VIVAnews - Pemerintah Iran mengancam akan menutup seluruh akses lalu lintas laut di Selat Hormuz jika sanksi internasional kembali dijatuhkan pada negara tersebut. Jika ancaman ini diberlakukan, maka distribusi minyak Timur Tengah ke seluruh dunia akan terhambat.

Dilansir dari Reuters, ancaman ini disampaikan oleh Iran pada Selasa 27 Desember 2011. Sanksi atas Iran kemungkinan akan ditambah menyusul laporan badan Energi Atom Internasional (IAEA) 8 November lalu soal program nuklir Iran.

Menurut IAEA, Iran saat ini tengah merancang bom atom dan selangkah lagi membuat hulu ledak nuklir. Dalam membuat bom ini, IAEA mengatakan Iran dibantu oleh Ilmuwan dari Rusia. Iran membantah hal ini dan bersikeras program nuklirnya untuk keperluan energi dan medis.

Jika diberi sanksi, maka ini akan menjadi sanksi ke lima PBB untuk Iran. Kendati demikian, Iran bergeming dan tetap melanjutkan program nuklirnya. Sanksi baru yang didukung Uni Eropa ini meliputi embargo terhadap ekspor minyak Iran. Rencana ini ditentang oleh China dan Rusia, mitra utama Iran.

"Jika mereka (Barat) menerapkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran, maka tidak akan ada setetes minyak pun yang dapat melalui Selat Hormuz," kata Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi.

Selat Hormuz merupakan jalur vital pengiriman minyak mentah dari Timur Tengah ke seluruh dunia. Menurut Badan Informasi Energi AS, sepertiga pasokan minyak dunia yang dibawa melalui laut melewati selat ini pada 2009.

Selat selebar 4 mil antara Oman dan Iran ini juga merupakan jalur utama bagi Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak dalam membawa gas cair alami dari Qatar.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Selain itu, jika diberi sanksi, sebanyak 27 negara Uni Eropa akan merugi. Pasalnya, mereka membeli 450.000 barrel minyak Iran setiap harinya, atau 18 persen dari ekspor negara tersebut. Sebagian besar ekspor minyak Iran ditujukan untuk China dan Rusia.

Menanggapi ancaman ini, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Iran mencoba mengalihkan isu. AS juga bertekad untuk memastikan pasokan minyak dunia dapat dikirimkan ke beberapa negara. "Ini adalah contoh lainnya dari Iran dalam mengalihkan isu. Mereka terus tidak patuh pada kewajiban nuklir internasional," kata juru bicara kemlu AS, Mark Toner. (umi)

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Permasalahan Pemilu Sudah Selesai

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bersyukur Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kini telah selesai. Meskipun, dalam prosesnya penuh dengan dinamika baik suka maupun duka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024