- REUTERS/Omar Sobhani
VIVAnews - Berita penyiksaan gadis berusia 15 tahun bernama Sahar Gul oleh suaminya karena menolak dijadikan pekerja prostitusi mendapat perhatian Presiden Afganistan Hamid Karzai. Karzai memerintahkan Kementerian Dalam Negeri Afganistan untuk menangkap semua orang yang terlibat penyiksaan Sahar.
"Presiden menginstruksikan Kemendag pada hari Minggu lalu untuk menyelidiki kasus Sahar Gul karena kasus ini patut mendapat penyelidikan serius," demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan seperti diberitakan CNN, Senin 2 Januari 2012. Tak hanya itu, Kemendag diinstruksikan menangkap semua yang terlibat penyiksaan Sahar.
Tujuh bulan lalu, Sahar dinikahkan paksa dengan suaminya yang berusia 30 tahun. Kasus Sahar terungkap setelah orangtuanya melapor pada kepolisian provinsi Baghlan bahwa mereka sudah berbulan-bulan tidak bertemu putri mereka.
Ternyata, Sahar disiksa dengan cara dikunci di ruang bawah tanah rumah mertuanya, kukunya dicabut, dan dibiarkan kelaparan. Ia disiksa suaminya, yang namanya tidak disebutkan, karena menolak dijadikan pekerja prostitusi.
"Setelah polisi menyelamatkannya dari ruang gelap di rumah mertuanya, kami melihat kukunya sudah dicungkil suaminya. Dengan suara rusak, Sahar juga mengatakan kalau suaminya sering berusaha melukainya dengan tang," kata Jawid Basharat, polisi Baghlan.
Dalam kondisi yang sangat mengenaskan, Sahar dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kedua mertuanya telah ditangkap, namun suaminya berhasil melarikan diri.
Kasus kekerasan pada wanita cukup sering dijumpai di Afganistan meskipun Taliban sudah tak lagi berkuasa. Di kuartal kedua 2011 saja, Komisi Independen HAM Afganistan mencatat terjadi 1.026 kasus kekerasan pada wanita, sementara pada tahun lalu jumlahnya mencapai 2.700 kasus.