- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Perdagangan antara Indonesia dan negara-negara mitra meningkat pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Posisi Indonesia yang semakin kuat di percaturan politik dunia menjadi penyumbang penting. Terbukti dari semakin banyaknya negara yang ingin menjalin hubungan dengan Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dalam pernyataan pers tahunan 2012 di Jakarta, Rabu 4 Januari 2012. Dalam pidatonya, Natalegawa mengatakan bahwa volume perdagangan dengan 13 negara mitra strategis pada 2011 terdapat peningkatan hingga 50 persen dibanding tahun 2010.
"Nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan hampir semua negara-negara sahabat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010," kata Natalegawa.
Dia mengatakan bahwa peningkatan kerja sama perdagangan dengan negara-negara mitra tidak terlepas dari diplomasi ekonomi yang diterapkan Indonesia. Natalegawa menjelaskan bahwa upaya untuk meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi merupakan salah satu prioritas diplomasi Indonesia.
"Berbagai bentuk diplomasi ekonomi dilakukan Perwakilan RI di seluruh penjuru dunia dari Azerbaijan hingga Zimbabwe, dari Selandia Baru hingga Republik Rakyat Tiongkok," kata Natalegawa.
Upaya inilah yang kemudian mendorong Indonesia untuk membuka lebih banyak kerja sama dengan negara-negara di dunia. Sepanjang tahun 2011, kata Natalegawa, Indonesia telah membuka hubungan diplomatik dengan sembilan negara anggota PBB. Kesembilan negara ini adalah sisa dari 21 negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Ke sembilan negara tersebut yaitu Mauritania, El Salvador, San Marino, Montenegro, Republik Dominika, Niger, Sao Tome and Principe, Antigua and Barbuda dan Bhutan.
"Dibukanya hubungan diplomatik dengan 21 negara nantinya, praktis Indonesia akan memiliki hubungan diplomatik dengan seluruh negara anggota PBB yang berjumlah 193 negara," kata Natalegawa.
Di saat yang sama, tercatat lima negara telah membuka perwakilan asing di Jakarta yaitu Fiji, Kolombia, Belarus, Paraguay dan Konsulat Jenderal China di Medan. Pada tahun 2011, sebanyak 16 negara yang membuka kantor perwakilan negaranya untuk ASEAN di Jakarta.
Hingga akhir tahun 2011, tercatat 61 negara yang telah memiliki Wakil Tetap untuk ASEAN. Pada tahun 2012 ini, beberapa negara telah merencanakan membuka perwakilan di Jakarta antara lain Vanuatu dan Georgia.
"Hal ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia khususnya Jakarta, sebagai salah satu diplomatic capital bagi kawasan Asia Timur," kata Natalegawa. (eh)