Paksa Istri Jadi PSK, Aparat Buru Suami Sahar

Sahar Gul, wanita yang disiksa di Afganistan
Sumber :
  • REUTERS/Omar Sobhani

VIVAnews -- Usianya baru 15 tahun. Namun, wajah Sahar Gul yang memar dan dipenuhi luka adalah gambaran kondisi perempuan di Afghanistan yang menyedihkan.

Ia disiksa, dipukuli, dan dikurung dalam toilet gelap rumah mertuanya selama lima bulan. Rambut dijambak, tak diberi cukup makanan dan air. Keluarga suaminya juga dengan tega menyundut rokok ke kulitnya, dan mencubitnya dengan tang. Semua siksaan tak terperi itu karena Sahar Gul menolak dijadikan pekerja seks komersial (PSK).

Ia dalam kondisi kritis saat dievakuasi dari sebuah rumah di utara provinsi Baghlan minggu lalu, setelah tetangganya melapor, sering mendengar suara tangisan dan teriakan kesakitan.

Media Afghanistan melaporkan, pada 4 Desember 2011, Kepala kepolisian provinsi Baghlan utara, Jenderal Syed Zamanuddin Hussain mengumumkan, pihaknya telah menahan ayah mertua korban, Mohammad Aman atas bantuan masyarakat di utara Kota Pul-e-Khumri.

Jenderal Hussaini menambahkan, Mohammad Arman sudah dipertemukan dengan jaksa, sementara aparat keamanan sedang berjuang menemukan suami korban.

Ayah mertua Sahar Gul menolak tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia malah balik menuduh, menantunya itu punya kelainan jiwa.

Meski hampir tak bisa bicara, Sahar Gul sempat mengatakan pada media cobaan berat yang ia alami. "Selama berbulan-bulan saya dikurung dalam toilet oleh keluarga suami saya, terutama ibu mertua," kata dia. "Saya tak diberi makanan dan air, disiksa dan dipukuli."

Dokter yang memeriksanya mengatakan, korban mengalami siksaan fisik dan mental. Perlu berminggu-minggu untuk memulihkan kondisinya.

"Ia menikah tujuh bulan lalu, asalnya dari provinsi Nadakhshan. Keluarga mertuanya memaksanya masuk dunia prostitusi untuk mendapatkan uang," kata Rahima Zafiri, ketua urusan perempuan Baghland kepada Reuters. Akibatnya bisa dilihat dari kondisi fisik Sahar Gul yang masih  penuh memar, salah satu matanya tertutup oleh luka, setelah enam hari diselamatkan.

Saat ini, ia dirawat di sebuah rumah sakit di Kabul, ia kemungkinan dikirim ke India. "Ini adalah salah satu yang terburuk yang dialami perempuan Afghanistan, pelakunya harus diberi hukuman berat agar bisa dijadikan peringatan bagi yang lainnya," kata Menteri Kesehatan, Syraya Dalil.

Muhammad Zia, seorang polisi di Baghlan, yang ikut menyelamatkan korban mengatakan, pihaknya juga menangkap ibu mertua dan ipar korban. Suaminya masih buron. "Untuk mendapatkan suami korban menjadi perburuan serius saat ini, demikian juga dengan orang lain yang terlibat," kata Zia.

Keseriusan aparat menyusul pernyataan Presiden Afganistan Hamid Karzai. Karzai memerintahkan Kementerian Dalam Negeri Afganistan untuk menangkap semua orang yang terlibat penyiksaan Sahar.

Kasus kekerasan pada wanita cukup sering dijumpai di Afganistan meskipun Taliban sudah tak lagi berkuasa. Di kuartal kedua 2011 saja, Komisi Independen HAM Afganistan mencatat terjadi 1.026 kasus kekerasan pada wanita, sementara pada tahun lalu jumlahnya mencapai 2.700 kasus. (Daily Mail)

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik
Ilustrasi lokasi pembacokan.

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

Seorang siswa SMP di Depok, Jawa Barat, menjadi korban begal. Korban dibacok di bagian punggung hingga luka sobek parah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk me

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024