Alergi Sinyal, Wanita di Prancis Kabur ke Gua

Anne Cautain dan Bernadette Touloumond hidup di gua
Sumber :

VIVAnews - Barang-barang yang memancarkan gelombang elektromagnetik seperti ponsel, kabel tegangan tinggi, atau gelombang WiFi seolah tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Namun bagi Anne Cautain dan Bernadette Touloumond dari Prancis yang hipersensitif terhadap gelombang elektromagnetik, barang-barang tersebut membuat hidup mereka serasa di neraka.

Sebab itulah, mereka 'melarikan diri' ke sebuah gua penuh udara segar yang bebas gelombang elektromagnetik di luar kota kecil Beaumugne. Untuk mencapai gua ini juga tak mudah, karena harus menaiki tangga sambil berpegangan pada seutas tali terlebih dahulu, yang resikonya tinggi jika musim dingin tiba.

Di dalam gua yang gelap itu sama sekali tak ada aliran listrik, hanya sebuah meja, dua tempat tidur, lilin. "Sekarang dengan antena dimana-mana, sulit bagi kami untuk berada di luar ruangan," kata Cautain, mantan pegawai Universitas Nice, seperti dikutip dari Nouvel Observateur.

Cautain dan Touloumond mengaku kulit mereka langsung terbakar bila bergesekan dengan gelombang elektromagnetik apapun. Sejak tempat kerjanya dipasang WiFi pada 2009, Cautain mulai berkelana menghindari seluruh antena GSM, kabel tegangan tinggi, dan kotak pemancar WiFi.

"Saya tidur berselimut dalam mobil untuk bertahan hidup. Saya sempat menemukan tempat parkir di pinggiran Nice yang saya rasa cukup," aku Cautain. Namun segalanya berubah ketika di sekeliling tempat parkir itu dipasang kotak-kotak pemancar WiFi.

Sempat mengambil cuti lebih dari setahun akibat alerginya, Cautain pun akhirnya mengundurkan diri. Ia meninggalkan apartemennya, yang dilapisi aluminium foil untuk menghalau gelombang elektromagnetik. Sekarang, sudah tiga kali musim dingin dilewatinya bersama Touloumond dalam gua yang jarang diterobos sinar matahari.

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Tidak Aneh

Di Prancis alergi gelombang elektromagnetik sudah tak lagi dianggap sesuatu yang aneh sejak 2009. Meski demikian, sebab alergi belum ditetapkan secara resmi, dan banyak yang masih meyakini secara ilmiah gelombang elektromagnetik tak cukup kuat untuk menimbulkan alergi pada fisik seseorang.

Cautain cukup beruntung mendapat perhatian dari Dominique Belpomme, pendiri Asosiasi Penelitian Terapi Antikanker yang melawan skeptisisme terhadap alergi gelombang elektromagnetik.  Ia beberapa kali mengikuti terapi bersama putrinya dan merasa lebih baik, namun tetap memilih gua sebagai tempat pelariannya.

"Banyak yang menganggap Ibu gila, namun saya melihat sendiri betapa gejala hipersensitivitasnya nyata. Apakah perusahaan-perusahaan telekomunikasi begitu berkuasanya sehingga bisa membuat aturan sendiri?" keluh Laure, putri Cautain.

Cautain sendiri mengaku bahwa ia tidak memiliki pilihan lain, dan tidak pernah berkata bahwa ia bahagia dengan kehidupannya sekarang di gua. ""Bagi saya, dimana saja selain di gua ini terasa seperti neraka," ujarnya. (ren)

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024