Menlu: Papua Nugini Tak Akan Tutup Kedubes RI

Menlu RI Marty M. Natalegawa
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa menegaskan, insiden pencegatan pesawat yang ditumpangi Wakil Perdana Menteri Papua Nugini oleh TNI AU, sudah diselesaikan oleh kedua negara dengan baik.

Menurut Marty, insiden itu hanya masalah teknis saja, dan Indonesia telah memberikan penjelasan kepada Papua Nugini. Penjelasan Indonesia itu, kata Marty, cukup memuaskan bagi Papua Nugini, sehingga kedua negara menutup kasus ini.

“Sudah ada pernyataan resmi dari pemerintah Papua Nugini yang menyatakan mereka sudah puas dengan penjelasan pemerintah Indonesia, dan menganggap kasusnya sudah selesai. Pemerintah Papua Nugini tidak berniat mengambil langkah penutupan Kedutaan Besar RI di sana,” ujar Menlu Marty Natalegawa di Jakarta, Senin 9 Januari 2012.

Dalam pernyataan resmi pemerintah Papua Nugini, Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengklarifikasi bahwa jet Falcon milik negaranya yang melintasi wilayah udara Indonesia ketika insiden itu terjadi, sedang dipergunakan untuk kepentingan pribadi, dan bukan untuk misi resmi negara.

Menurut Indonesia, izin yang diberikan kepada pesawat Falcon itu untuk melintas di wilayah udara Indonesia adalah selama 3-17 Desember 2011, bukan 29 November 2011 atau pada saat insiden terjadi. Pihak berwenang Indonesia pun menyatakan tengah menyelidiki ketidakcocokan data yang ada.

“Sangat penting bagi Papua Nugini dan Indonesia untuk terus memelihara hubungan diplomatik dan dialog demi memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan,” tambah O'Neill. (eh)

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri

KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

Dalam kasus dakwaan gratifikasi yang menjerat Syahrul Yasin Limpo (SYL) tercatat ada aliran dana mengalir ke partai nasdem.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024