- REUTERS
VIVAnews - Presiden Rwanda, Paul Kagame, dan para sekutunya dinyatakan bebas dari tuduhan penembakan rudal ke pesawat kepresidenan Rwanda pada 1994. Para sekutu Kagame yang berasal dari suku Tutsi pun memuji hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Prancis ini.
"Sekarang sudah jelas bahwa usaha penembakan pesawat ini adalah usaha kudeta yang dilakukan elemen ekstremis Hutu dan para pendukungnya," kata Menteri Luar Negeri Rwanda, Louise Mushikiwabo, seperti dikutip stasiun berita Al Jazeera Rabu 11 Januari 2012.
Pada saat kejadian, Kagame masih menjadi pemimpin pejuang suku Tutsi, suku yang dikenal berkonflik dengan suku Hutu. Presiden Rwanda yang tewas, Juvenal Habyarimana, adalah seorang Hutu.
Prancis lantas mengambil inisiatif melakukan investigasi kecelakaan karena beberapa awak pesawat yang ikut tewas adalah warga Prancis. Investigasi ini sempat membuat tegang hubungan Prancis-Rwanda, karena Negara Segi Enam itu sempat menggugat Kagame dan para sekutunya terkait panasnya konflik Tutsi-Hutu.
Akibatnya, hubungan diplomatik kedua negara sempat terputus pada 2006 karena Prancis mengeluarkan perintah penangkapan orang-orang yang dekat dengan Kagame. Hubungan diplomatik kedua negara tersambung kembali tiga tahun kemudian.
Setelah kecelakaan April 1994, pecah perang antar suku di Rwanda karena suku Hutu marah atas kematian Habyarimana. Konflik baru reda setelah banyak korban jatuh dari kedua belah pihak, dan kelompok Tutsi pimpinan Kagame berhasil membalikkan keadaan.
"Hasil investigasi Prancis mengakhiri 16 tahun yang penuh kebohongan dan manipulasi. Klien kami yang sudah dituduh yang tidak-tidak dan diinvestigasi setelah bertahun-tahun telah terbukti tidak bersalah," kata pengacara Kagame, Bernard Maingain. (eh)
Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach
Momen Shin Tae-yong (STY) dilempar telur kembali viral dan ramai diungkit warganet jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23
