Kapal Korsel Terbakar di Antartika 3 WNI Luka

Sebuah kapal menabrak bongkahan es di Kutub Selatan
Sumber :
  • REUTERS/United States Air Force/Handout

VIVAnews - Sebanyak tiga pelaut Indonesia mengalami luka-luka dan empat lainnya selamat setelah sebuah kapal penangkap ikan asal Korea tempat mereka bekerja terbakar di dekat Kutub Selatan (Antartika). Tiga rekan mereka, yang semuanya warga Vietnam, tewas. Kebakaran itu terjadi pada Rabu dini hari waktu setempat.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Antonius Agus Sriyono, mengungkapkan bahwa ada tujuh warga Indonesia yang bekerja di kapal Jeong Woo 2 yang terbakar itu. Tiga luka bakar dan empat lainnya selamat.

"Salah seorang warga kita, Jant Sopacua, menderita luka bakar serius, sedangkan dua lainnya bernama Sutisno dan Domsi Sitaniapesi mengalami luka bakar ringan," ungkap Dubes Sriyono dari ibukota Selandia Baru, Wellington, saat dihubungi VIVAnews lewat telepon Rabu malam waktu setempat.

Menurut kantor berita Reuters, kapal Jeong Woo 2 yang berawak 40 orang mengeluarkan panggilan darurat (distress call) dari Laut Selatan di dekat daratan es Antartika, atau berjarak 3.700 km dari sebelah tenggara Selandia Baru pada Rabu dini hari. Kapal sepanjang 51 meter ini terbakar.

Dua kapal lain bergegas menuju kapal Jeong Woo 2 untuk memberi pertolongan. Namun api berkobar cepat.

Sriyono mengungkapkan bahwa kapal peneliti Amerika yang dilengkapi fasilitas medis, Nathaniel Palmer, juga bergerak ke kapal Jeong Woo 2. Namun itu butuh waktu.

Dia mengungkapkan bahwa para awak kapal yang luka selanjutnya dievakuasi ke pangkalan AS di Antartika untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Sriyono juga mengatakan bahwa untuk saat ini pihak KBRI baru berkoordinasi dengan pihak-pihak berwenang lewat lajur telekomunikasi untuk memantau perkembangan nasib para pelaut Indonesia karena lokasinya begitu jauh sehingga sulit mengerahkan personel dari Selandia Baru.

"Tidak ada penerbangan ke lokasi evakuasi. Perlu waktu kurang lebih seminggu agar mereka bisa diterbangkan ke Selandia Baru. Paling dekat ke Kota Little Town," kata Sriyono. (eh)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024