Blunder Manusia Dibalik Bencana Concordia

Kapal Pesiar Tenggelam di Italia
Sumber :
  • REUTERS/ Max Rossi

VIVAnews - Kesalahan pada sistem navigasi elektronik dan kegagalan kapten mungkin menjadi faktor bencana kapal pesiar mewah sepanjang masa, Costa Condordia.

Seperti dilansir Reuters, para ahli industri mengatakan, kapal penumpang modern seperti Concordia yang kandas di lepas pantai barat Italia akhir pekan lalu, dilengkapi dengan global positioning system (GPS) dan fasilitas radar pelacakan yang baik untuk menghindari tabrakan. Namun demikian, faktor manusia masih sangat penting.

"Semua alat bantu navigasi tidak membebaskan Anda sebagai nakhoda untuk mengambil tanggung jawab agar melaksanakan pelayaran dengan baik, yang memonitor Anda secara akurat dan membuat referensi ke semua materi yang tersedia. Termasuk grafik yang dicetak dan pengetahuan lokal daerah," ujar John Dalby, Chief Executive Manajemen Risiko Kelautan.

"Setiap nakhoda bertanggung jawab untuk navigasi dan dia mengemban tanggung jawab risiko di sini."

Operator kapal Costa Concordia mengatakan, tindakan kapten telah menyebabkan tragedi yang menyebabkan setidaknya enam orang tewas.

Dalby juga mempertanyakan, apakah awak kapal cukup mumpuni dengan pengalaman maritim yang minim.

"Dalam situasi di mana Anda berada dalam perairan terbatas, hal-hal yang dapat terjadi sangat, sangat cepat. Lebih cepat dari pada merefresh GPS," katanya.

Pier Luigi Foschi, Ketua dan Chief Executive Costa Crociere, yang mengoperasikan Costa Concordia mengatakan, kapal itu menyimpang dari rute yang benar ketika menabrak batu dekat pantai. Ini menunjukkan bahwa sang kapten telah melanggar prosedur perusahaan keamanan.

"Satu-satunya hal yang saya bisa ulangi adalah bahwa itu bukan rute yang biasa pada waktu itu," katanya.

Namun sang kapten membantah terlalu dekat dengan pantai dan mengatakan, batu itu tidak ditandai pada grafik.

Ahli maritim lainnya mengatakan, kombinasi kesalahan manusia dan teknis cenderung memiliki kontribusi pada kecelakaan kapal.

"Sebuah rantai kesalahan pada beberapa hal yang telah salah," kata Holder Len, mantan nahkoda Perusahaan asosiasi Guru Mulia Mariners Industri.

"Melihat Herald Free Enterprise, beberapa hal yang salah tidak ada yang harus menyebabkan kecelakaan terjadi. Tetapi ketika semua datang bersama-sama, permasalahan terjadi," katanya mengacu pada bencana tenggelamnya feri Herald Free Enterprise di Inggris yang menyebabkan 193 orang tewas.

Badan PBB pada Organisasi Internasional Maritim (IMO) mengatakan, jika perlu pihaknya akan memeriksa kembali peraturan keselamatan untuk kapal pesiar besar sambil menunggu hasil investigasi menyusul tragedi Concordia. Langkah-langkah keselamatan kapal pesiar diatur oleh konvensi IMO.

"Sangat penting untuk mengenali bahwa abad terakhir telah melihat pertumbuhan yang sangat menakjubkan dalam undang-undang tentang keamanan pelayaran," kata sumber senior pada industri kapal.

Sekretaris Jenderal IMO Koji Sekimizu mengatakan, hasil penyelidikan tidak harus dinilai terlebih dulu. Bahwa penyebab insiden itu masih belum ditetapkan.

"Kita harus secara serius mempertimbangkan pelajaran yang dapat dipelajari dan, jika perlu, memeriksa kembali peraturan tentang keselamatan kapal-kapal penumpang besar," katanya,

Sementara yang lain mengatakan, kecelakaan kapal yang terjadi bisa mendorong pelatihan terhadap kru lebih ketat lagi.

"Dalam waktu dekat, setelah ada penekanan lebih tinggi pada pemeriksaan kapal pesiar, mungkin fokus terhadap pelatihan dan kualifikasi awak navigasi dan kru terkait tanggap darurat dalam hal membantu penumpang," kata Ted Thompson , dari industri Cruise Lines International Association (CLIA).

Kapal pesiar mewah Costa Concordia kandas pada Jumat malam, 13 Januari 2012, di lepas pantai Tuscan, Italia. Sampai saat ini ditemukan enam penumpang tewas akibat peristiwa tersebut.

Costa Concordia dioperasikan oleh Costa Cruise. Nama ini ditujukan sebagai harapan harmoni dan kedamaian di negara-negara Eropa.

Kapal mewah ini memiliki panjang 290 meter. Kapal yang dapat mengangkut ribuan penumpang ini memiliki 1.500 kabin dengan 505 diantaranya memiliki balkon pribadi dan memiliki akses langsung ke fasilitas spa.

Selain itu, kapal mewah ini juga memiliki pusat kebugaran terbesar di dunia. Yakni memiliki sejumlah fasilitas seperti gym, 4 kolam renang besar, dan sauna. Kapal Costa juga memiliki 5 restoran besar dan 13 bar.

Kapal itu sedianya membawa ribuan wisatawan berlayar selama tujuh hari mengarungi perairan Mediterania. Namun, baru dua jam meninggalkan pelabuhan, kapal mengalami gangguan listrik di dekat Pulau Giglio, di lepas pantai Tuscan. Sebanyak 170 awak kapal yang berasal dari Indonesia berhasil diselamatkan, walau tiga dari mereka luka-luka. (umi)

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024