Putra Tertua Kim Ramalkan Kehancuran Korut

Kim Jong-nam, saudara tiri Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Putra tertua Kim Jong-il, Kim Jong-nam, mengatakan rezim komunis Korea Utara (Korut) tinggal menunggu waktu sampai benar-benar hancur. Kehancuran Korut adalah keniscayaan, dengan atau tanpa reformasi di tubuh pemerintahan ataupun ideologi negara.

Hal ini disampaikan Jong-nam dalam buku terbaru yang akan segera diterbitkan di Jepang, dilansir dari The Guardian, Selasa 17 Januari 2012. Buku tersebut memuat percakapan melalui surat elektronik antara Jong-nam dengan wartawan Tokyo Shimbun, Yoji Gomi, penyusun buku itu.

Dalam salah satu percakapan antara mereka, Jong-nam mengatakan bahwa suksesi kekuasaan dari ayahnya kepada adik tiri bungsunya, Kim Jong-un, adalah lelucon. Suksesi ini awalnya juga ditentang oleh Jong-il sendiri, namun tetap dilaksanakan demi mempertahankan stabilitas rezim.

Jong-nam mengatakan bahwa Jong-un belum terlalu matang untuk menjadi pemimpin. Adiknya tersebut, ujarnya, hanyalah menjadi pion, sementara kekuatan sebenarnya datang dari orang-orang di sekelilingnya.

Jong-nam meramalkan, pemerintahan di Korut ke depannya akan menghadapi dilema, apakah harus melakukan reformasi atau tetap pada struktur politik yang sudah ada. Namun dia tidak ambil pusing, karena dengan atau tanpa reformasi, Korut akan hancur.

"Rezim Kim Jong-un tidak akan bertahan lama. Tanpa reformasi, Korea Utara akan hancur. Jika reformasi dilakukan pun, rezim juga akan tetap runtuh," kata Jong-nam.

Kim Jong-nam adalah anak pertama Kim Jong-il dari istri pertamanya, Sung Hae-rim. Sementara Kim Jong-un adalah anak dari istri keempat Jong-il, Ko Young-hee. Ditanya soal kepribadian Jong-un, Jong-nam mengaku tidak tahu apa-apa.

"Saya memang saudara tirinya, tapi saya tidak pernah bertemu langsung, jadi saya tidak tahu," katanya.

Saat ini Jong-nam diyakini berada di Makau setelah berpindah antara Jepang dan China. Dia telah mempermalukan ayahnya saat ketahuan berupaya kabur ke Jepang dengan paspor palsu pada 1990-an. Saat ini dia mengaku dilindungi oleh pemerintah China.

"Pemerintah China melindungi saya, tapi sekaligus memantau saya. Ini adalah takdir yang tidak bisa dielakkan. Jika tidak dapat dihindari, ya dinikmati saja," katanya. (eh)

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi
VIVA Otomotif: Motor listrik hasil konversi

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memberikan konversi motor listrik secara cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat. Bagaimana cara ikut programnya?

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024