Kapten "Pengecut" Balas Tuding Bos Concordia

Polisi tangkap kapten Kapal Costa Concordia yang kandas
Sumber :
  • REUTERS/Enzo Russo/ANSA

VIVAnews -- Kapten Francesco Schettino, menjadi tokoh antagonis dalam tragedi karamnya kapal pesiar mewah, Costa Concordia di perairan Pulau Giglio, Italia, Jumat 13 Januari 2012.

Sederet tudingan dialamatkan padanya, pembunuhan tak berencana, abaikan prosedur darurat, melanggar hukum internasional, mabuk-mabukan sebelum tragedi terjadi, dan yang terparah, ngacir duluan dengan mengabaikan 4.200 penumpang dan kru yang berjuang melawan maut.

Padahal, diduga ia bertanggung jawab atas insiden tabrakan dengan karang itu. Akibat sengaja berlayar dekat dengan Pulau Isola de Giglio untuk 'pamer'.

Namun, tuduhan terakhir itu justru dijadikan senjata oleh Schettino. Dengan mengatakan, ia berlayar terlalu dekat dengan pulau atas perintah bosnya.

Kepada polisi, pria 52 tahun itu mengatakan, aksi 'memberikan hormat' itu sebelumnya telah dirancang dan diinginkan para pimpinan Costa Cruises, dengan alasan publisitas, khususnya ketika hari libur nasional lokal daratan yang dilewati. Costa Cruises adalah perusahaan pelayar pemilik Costa Concordia.

"Aksi penghormatan pada Giglio telah diatur dan direncanakan oleh Perusahaan Costa sebelum kami berlayar. Alasannya untuk publisitas. Kami diwajibkan memberikan 'penghormatan' pada dunia saat berlayar," kata Schettino, seperti dimuat Daily Mail, 23 Januari 2012.

Dia kemudian menambahkan,"Pelayaran melewati Giglio telah diiklankan dalam surat kabar harian kapal. Mereka (bos Costa) bersikeras. Mereka berkata, 'kami harus bisa dilihat agar bisa mendapatkan publisitas'. Jadi aku mengatakan 'OK'."

Untuk diketahui, pada Agustus 2011, Kapal Costa Concordia juga melewati Pulau Isola de Giglio, berada sangat dekat, dan 'pamer' dengan membunyikan peluitnya. Kala itu, aksi itu dibalas ucapan selamat Walikota Giglio lewat email, karena telah memberikan tontonan dan hiburan kepada para wisatawan.

Seperti dimuat media Italia, ia juga mengungkap bahwa itu bahwa, bosnya tahu soal praktek yang ternyata bisa dilakukan kapal-kapal pesiar di seluruh dunia.

Pengakuan itu muncul bertepatan dengan kabar penemuan korban tewas ke-13. Setelah tim penyelamat menemukan mayat seorang wanita di bagian kapal yang terendam. Setidaknya 20 penumpang masih hilang.

Apapun pengakuan yang ke luar dari mulut Schettino, julukan sebagai nahkoda 'pengecut' terlanjur dilekatkan padanya. Ia juga harus menghadapi tuduhan menelantarkan kapal dan pembunuhan.

Sementara, perusahaan tempatnya bekerja bersikukuh, Schettino berbohong pada mereka soal bencana itu. Kapten flamboyan itu juga dituduh 'melakukan kesalahan serius' dengan berlayar terlalu dekat dengan Pulau Giglio, dengan jarak sekitar 350 kaki, padahal aturan yang berlaku adalah lima mil.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun
Ilustrasi pengendara sepeda motor

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024