- REUTERS/Mohamad Torokman
VIVAnews - Anggota Hamas mengatakan bahwa lima anggota mereka di DPR Palestina telah ditahan Israel. Hamas mengatakan, tindakan ini dilakukan Israel untuk merusak upaya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.
Seperti diberitakan The Jerusalem Post, Rabu 25 Januari 2012, lima orang ini ditangkap tentara Israel dalam beberapa hari terakhir. Anggota Hamas pertama yang ditahan adalah ketua DPR Abdel Aziz Dweik pada Kamis pekan lalu.
Setelah Dweik, anggota Hamas lainnya yang ditahan adalah Khaled Tafesh di Bethlehem. Hari Minggu lalu, kepolisian di Yerusalem menyerbu kantor Palang Merah Internasional di Sheikh Jarrah dan menahan dua anggota parlemen Hamas, Khaled Abu Arafeh dan Muhammad Totah.
Anggota Hamas terakhir yang ditahan pada Selasa kemarin adalah Abdel Jabbar Fukaha di rumahnya di Ramallah. Semua dokumen yang di milikinya, termasuk laptop dan ponsel disita pihak Israel.
Ke limanya bukan kali ini saja pernah ditahan Israel. Seperti anggota Hamas lainnya, mereka aktif dalam upaya melawan penjajah zionis. Sebelumnya, beberapa orang yang ditahan Israel pernah dipenjara hingga tahunan oleh pemerintahan Benjamin Netanyahu. Contohnya Dweik, dia pernah ditahan selama tiga tahun pasca penangkapan tentara Israel Gilad Shalit.
Anggota DPR lainnya dari Hamas, Fathi Qaraqi dan Riad Raddad, mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah melancarkan ancaman-ancaman terhadap Hamas. Mereka mengatakan, ancaman tersebut adalah bagian dari kampanye Israel dalam menghancurkan upaya rekonsiliasi Fatah Hamas di Palestina.
"Israel telah mengumumkan perang dengan Hamas. Tapi kami tidak akan tergoyahkan dan akan tetap melaksanakan tugas kami," kata mereka.
Salah seorang pejabat Hamas lainnya yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Israel mencoba menggagalkan pemilihan presiden dan anggota parlemen Palestina Mei yang akan datang. "Israel pikir penahanan mereka akan merusak kesempatan Hamas dalam memenangkan pemilu. Sebaliknya, tindakan mereka hanya akan meningkatkan popularitas Hamas," kata dia.