Turis Diusir AS karena Bercanda di Twitter

Polisi di Kota New York, AS.
Sumber :
  • Reuters/Jessica Rinaldi

VIVAnews - Hati-hati mengirim pesan dalam akun di laman media sosial seperti Twitter bila ingin pergi ke Amerika Serikat. Aparat hukum di sana tidak segan-segan mengusir para pendatang, yang menulis pesan bernada "mengancam" di Twitter.

Siituasi tidak mengenakkan itu dialami dua warga Inggris, Leigh Van Bryan dan Emily Bunting, yang ditangkap polisi bandara setibanya di Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat.

Mereka ditangkap bukan karena penyelundupan hewan langka atau narkoba. Van Bryan dan Bunting dicokok setelah mengirim pesan di Twitter (tweet) tentang kunjungan mereka untuk 'menghancurkan Amerika.'

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Mereka mengaku tweet itu hanyalah guyonan dengan menggunakan bahasa prokem, namun aparat berwenang AS tidak mau tahu.

Leigh mengirim tweet bermasalah itu pada 16 Januari lalu. Dia dan temannya bertolak ke Los Angeles pada Senin kemarin.

Dilansir laman majalah TIME, 31 Januari 2012, awalnya Van Bryan men-tweet tentang rencananya berlibur di AS: 'Free this week for a quick gossip/prep before I go and destroy America?' pada salah seorang kawannya. Pada kawannya yang lain, pria berusia 26 tahun ini menyebutkan kalau ia akan 'diggin' Marilyn Monroe up' atau menggali kuburan Marilyn Monroe.

Dalam bahasa Inggris standar, 'destroy' memang bisa diartikan sebagai 'menghancurkan'. Namun tidak demikian halnya dalam bahasa slang di Inggris Raya, dimana 'destroy' berarti 'berpesta gila-gilaan'.

Ungkapan tentang menggali kuburan Marilyn Monroe pun, juga disebutnya sebagai guyonan biasa. Van Bryan, yang bekerja sebagai manajer bar, mengatakan ia mengambil ungkapan itu dari serial televisi AS, Family Guy.

Rupanya, pemaknaan yang tak dikenal di AS itu membuat pihak bandara menganggap Van Bryan sebagai ancaman serius bagi keamanan. Pihak bandara menunggu pria itu dan Bunting tiba di bandara sebelum akhirnya membekuknya.

Bahasa Prokem

Paspor Van Bryan dan Bunting disita, lalu diinterogasi selama lima jam, dimasukkan dalam van berisi imigran gelap, dan ditahan selama dua belas jam di sel terpisah karena dicurigai merencanakan tindak kriminal. Penjelasan keduanya mengenai bahasa slang dan dialog Family Guy pun sama sekali tak membantu.

"Para petugas memberitahu kami bahwa kami ditahan karena tweetnya Leigh. Mereka ingin tahu apa yang akan kami lakukan. Mereka bertanya mengapa kami berniat menghancurkan AS dan kami mencoba menjelaskan kalau itu hanya bahasa prokem," beber Bunting.

Kedua warga Inggris itu ditahan selama 12 jam sejak tiba dan segera dipulangkan pada penerbangan berikut. Mereka pun tidak diperkenankan masuk ke wilayah AS lagi sebelum memperoleh visa dari Kedutaan Besar AS di London.

Menurut BBC, Kantor Perlindungan Perbatasan dan Budaya AS mengatakan, mereka tengah mengupayakan keseimbangan antara perlindungan perbatasan sembari memfasilitasi perdagangan serta perjalanan yang legal lewat perbatasan mereka setiap harinya.

"Kami berusaha mencapai keseimbangan itu dan menunjukkan pada dunia kalau kami adalah bangsa yang terbuka," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan. (eh)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024