SBY: Jangan Larang Kami Berkebun Sawit

Kelapa sawit.
Sumber :
  • Antara/Maril Gafur

VIVAnews - Perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menyumbang banyak bagi perekonomian dan kemakmuran masyarakat. Jadi, jika ada beberapa pihak yang meminta dihentikannya perkebunan sawit, maka itu tidak dapat diterima pemerintah.

Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan para perwakilan asing di Kementerian Luar Negeri, Rabu 15 Februari 2012. Dia mengatakan bahwa segala bentuk boikot dan pelarangan perkebunan kelapa sawit atau penjualan produk turunannya adalah tidak adil.

"Dalam percaturan global, melarang sebuah negara untuk tidak berkebun kelapa sawit tidak fair. Padahal, itu punya makna ekonomi dan kesejahteraan bagi rakyat," tegas SBY.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, nilai ekspor sawit selama 11 bulan pertama tahun 2011 mencapai hingga US$11,73 miliar. Setiap tahunnya, sektor kelapa sawit menyumbang sedikitnya US$2 miliar pada produk domestik bruto Indonesia.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Namun, bayang-bayang kerusakan lingkungan masih terus menghantui. Perkebunan kelapa sawit di berbagai wilayah di Indonesia oleh berbagai organisasi lingkungan dinilai merusak alam. Penggundulan hutan untuk lahan kelapa sawit dianggap merusak habitat hutan.

SBY mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dugaan ini dengan seksama. Pemerintah akan lebih efektif dalam mengontrol perkebunan kelapa sawit agar tidak merusak lingkungan.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

"Tapi jika kami telah melakukan semua itu, tapi tetap dikatakan kelapa sawit harmful dan tidak boleh dijadikan mata pencaharian, menurut saya tidak fair," kata SBY lagi.

Sawit RI Ditolak AS

Sebelumnya akhir Januari lalu, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat menolak produk kelapa sawit dan turunannya asal Indonesia untuk dijual di negara tersebut. EPA mengklaim, produk Indonesia tidak memenuhi persyaratan ambang batas emisi gas rumah kaca yang ditetapkan.

Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan bahwa keputusan itu belum final dan masih bisa didebatkan. Indonesia, ujarnya, masih punya sebulan lagi untuk mengajukan keberatan pada keputusan EPA.

Untuk masalah pengendalian emisi dan pelestarian lingkungan, SBY mengatakan bahwa tekad pemerintahnya tidak main-main. Komitmen pemerintah adalah menurunkan tingkat emisi hingga 26 persen dan memperbaiki lingkungan.

"Ketika banyak hutan di dunia sudah tidak ada, kami sadar harus memperbaiki hal ini. Maka dari itu, setiap tahunnya, kami menanam satu miliar pohon lebih untuk menjadikan Indonesia lebih bagus," tegasnya. (eh)

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024